Renungan: Pintu Surga Dibuka dan Pahala Dilipatgandakan Selama Ramadhan

Ramadhan (رمضان) adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah (penanggalan Qomariyah). Ramadhan berasal dari kata Romadh (رمض) yang artinya panas menyengat atau membakar.

Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada bulan ini lebih menyengat dibanding bulan lainnya. Sehingga para ulama mengatakan Ramadhan sebagai bulan untuk membakar semua dosa-dosa.

Local Guides Connect - Month of Ramadan in Saudi Arabia - Local Guides  Connect
foto : localguideconnect

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kenapa pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup? Al-Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf dalam kajian “Fiqih Puasa” mengatakan, yang dimaksud pintu surga dibuka itu artinya amalan dimudahkan.

Wajah yang sebelumnya tidak familiar di masjid tiba-tiba berada di shaf terdepan. Atau bahkan yang tidak pernah sedekah berubah menjadi dermawan.

Maksud pintu neraka ditutup adalah perbuatan dosa (maksiat) menjadi sedikit. Anak zaman sekarang yang gemar pacaran, tidak berani lagi berduaan. Yang biasanya tidak memakai jilbab berubah berpenampilan Islami.

Bagiaman yang dimaksud dengan setan dibelenggu? Kenapa masih ada bermaksiat di bulan Ramadhan? Para ulama mengatakan ada tiga penyebabnya:

1. Yang dibelenggu hanya sebagian setan.

2. Ada setan dari kalangan manusia.

3. Hawa nafsu tetap ada. Jika ada orang bermaksiat di bulan Ramadhan itu karena sudah terlatih (terbiasa) dan mengikuti hawa nafsunya. Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara ini.

Perbaiki Diri Sebelum Masuk Ramadhan

Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Alangkah sayangnya bagi seseorang yang telah dilewati Ramadhan kemudian berlalu tanpa sempat diampuni dosanya.” (HR at-Tirmizi)

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa itu adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR. Muslim)

Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah: “Karena Sya’ban seperti mukaddimah bulan Ramadhan, maka disyariatkan di (bulan Syakban) apa-apa yang disyariatkan dalam bulan Ramadhan seperti berpuasa, membaca Al-Qur’an. Agar tercapai kesiapan untuk menyambut Ramadhan, dan jiwa akan terlatih dengan hal itu, untuk menaati Ar-Rahman (di bulan Ramadan).” [Lathaa’iful Ma’aarif li Mawasim al-‘Am Minal Wazhaif hal 258]

Ibnu Rajab menukilkan perkataan salaf: “Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.” (Latha-if Al-Ma’arif, hal 297)

Amru bin Qois rahimahullah menuturkan: “Sungguh beruntung bagi siapa yang memerbaiki dirinya sebelum masuk Ramadhan.” [Lathoif Al-Ma’arif, hal.138]

foto : media

Karena itu, hendaknya setiap muslim memanfaatkan bulan ini dengan penuh pengagungan, mengisinya dengan amalan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah. Insya Allah kita akan mendapatkan ampunan dan keberuntungan besar.

Semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni di bulan Ramadhan dan diberi kekuatan agar dapat beribadah dengan baik. Aamiin.

Sumber : ISLAMIC LIGHTS. NET

Loading

You cannot copy content of this page