Kaohsiung Laporkan Kematian Pertama Pasien Corona

Kota Kaohsiung yang terletak di wilayah bagian selatan Taiwan telah mencatat satu kasus kematian pasien COVID-19 yang menjadi kasus kematian pertama terkait wabah corona sejak pandemi dimulai, ungkap Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (14/6/2021).

Pasien, diidentifikasi sebagai kasus No. 2069, adalah seorang pria berusia 60-an tahun yang meninggal pada hari Minggu (13/6/2021).

Pada tanggal 8 Mei lalu, dia mengunjungi distrik Wanhua yang terletak di kota Taipei yang merupakan pusat penyebaran virus corona domestik, menurut CECC Taiwan.

Setelah kembali ke Kaohsiung, pria itu mengalami sakit tenggorokan dan indra penciuman yang tidak normal pada tanggal 10 Mei 2021.

Tetapi dia tetap bekerja sebagai administrator di Rumah Sakit Wanita dan Anak Renhui di Distrik Fengshan kota Kaohsiung, kata pihak CECC Taiwan.

Dia juga menghabiskan sekitar 10 jam di sebuah kasino ilegal kecil di Fengshan pada tanggal 12 Mei 2021 dan dia dirawat di rumah sakit tempat dia bekerja pada tanggal 17 Mei 2021, kata CECC Taiwan.

Pria itu dipastikan pada hari berikutnya telah terinfeksi COVID-19 dan diyakini telah menginfeksi setidaknya satu perawat di rumah sakit itu sebelum kematiannya pada tanggal 13 Juni 2021 karena dia terus bekerja setelah dia mengalami gejala COVID-19, menurut CECC Taiwan.

Dalam upaya untuk menahan penyebaran wabah corona lebih lanjut, otoritas kesehatan Kaohsiung kemudian memindahkan semua pasien di rumah sakit Renhui ke rumah sakit lain dan melakukan pengujian corona kepada sekitar 327 orang yang telah diidentifikasi sebagai kontak dalam kasus tersebut, kata CECC Taiwan.

Terdapat seorang perawat yang dites positif corona dalam kelompok itu, kata pihak CECC Taiwan.

Adapun sebanyak 700 orang lainnya yang juga diuji COVID-19, setelah diungkapkan bahwa pria itu telah mengunjungi kasino di Fengshan, dan 16 di antaranya ditemukan positif terinfeksi wabah corona, kata CECC Taiwan.

Walikota Kaohsiung, Chen Chi-mai telah mengancam akan mendenda pria tersebut sebesar NT$ 300.000 karena menyembunyikan informasi penting tentang pergerakannya, yang menurut Chen telah membahayakan tindakan pencegahan epidemi di kota Kaohsiung.

Namun dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (15/6/2021), pemerintah kota Kaohsiung mengatakan denda akan dibatalkan karena pasien telah meninggal.

Sumber : CTITV NEWS, 民視新聞網 Formosa TV News network

Loading

You cannot copy content of this page