Apakah Boleh Sholat Tahajud Setelah Tarawih dan Witir?

Selain diwajibkan berpuasa umat muslim di seluruh dunia saat ini juga disunahkan untuk melaksanakan sholat tarawih. 

Dan di penghujung rakaat sholat tarawih biasanya diakhiri dengan sholat witir dengan jumlah rakaat ganjil, satu sampai tiga rakaat.

foto : Tribunnews

Namun bolehkan melaksanakan sholat tahajud setelah sholat witir? karena sholat witir disebut juga sebagai penutup sholat sunah.

Melansir dari islam.nu.or.id sholat tahajud merupakan salah satu shalat sunah yang istiqamah dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga melaksanakan sholat tahajud sangatlah dianjurkan, bahkan mengenai keutamaan melaksanakan shalat tahajud ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Melansir dari islam.nu.or.id sholat tahajud merupakan salah satu shalat sunah yang istiqamah dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga melaksanakan sholat tahajud sangatlah dianjurkan, bahkan mengenai keutamaan melaksanakan shalat tahajud ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji,” (QS. Al-Isra’t: 79).

Selain itu, sha-olat tahajud merupakan sholat yang memiliki ketentuan khusus, yakni harus dilakukan pada malam hari (setelah melaksanakan shalat Isya’) dan dilaksanakan setelah tidur, meskipun tidur dalam rentang waktu yang sebentar. 

Namun demikian, patut dipahami bahwa sholat tahajud meskipun dilaksanakan pada malam hari tapi bukan sebagai penutup sholat malam.

Sebab sholat yang dianjurkan untuk menjadi penutup malam hari adalah sholat witir, hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits:

“Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir,” (HR Bukhari Muslim).

Sedangkan tradisi yang berkembang di Indonesia pada saat bulan Ramadhan, seringkali sholat witir dilaksanakan langsung setelah melaksanakan sholat tarawih, sehingga hal demikian memunculkan problem tersendiri, yakni ketika seseorang ingin melaksanakan shalat tahajud sesudah itu.

Bolehkah sholat tahajud setelah shalat witir itu dilakukan?

Jika diperbolehkan, apakah setelah sholat tahajud ia disunnahkan untuk mengulang shalat witirnya lagi, agar shalat witir tetap menjadi penutup shalat malamnya?

Para ulama mazhab Syafi’i menjelaskan bahwa sholat tahajud setelah sholat witir adalah hal yang boleh-boleh saja dilakukan, sebab perintah untuk menjadikan shalat witir sebagai penutup malam hanya sebatas perintah yang bersifat anjuran, bukan kewajiban.

Namun, hal yang baik bagi orang yang memiliki niat untuk sholat tahajud di malam hari adalah mengakhirkan sholat witir agar dilaksanakan setelah shalat tahajudnya dan menjadi penutup sholat malamnya.

Jika ternyata ia telah melaksanakan sholat witir terlebih dahulu (seperti yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan) maka tidak perlu baginya untuk mengulang kembali sholat witir, bahkan menurut sebagian pendapat, mengulang sholat witir dihukumi tidak sah.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Syekh Ibrahim al-Baijuri: “Disunnahkan menjadikan shalat witir pada sebagai akhir shalat malam”.

Apabila ia ingin melaksanakan shalat tahajud, maka sholat witirnya diakhirkan setelah tahajud.

foto : Tribunnews

Namun jika ia melakukan sholat witir lebih dulu kemudian baru melakukan sholat tahajud, maka dia tidak disunnahkan mengulang sholat witir, bahkan (Menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadits:

“tidak ada pelaksanaan shalat witir dua kali pada satu malam” (Syekh Ibrahim al-Bejuri, Hasyiyah al-Baijuri, juz 1, hal. 132)

Hal yang senada juga disampaikan dalam kitab Rahmah al-Ummah: “Apabila seseorang telah melaksanakan sholat witir kemudian ia hendak bertahajud, maka sholat witir tidak perlu diulang menurut qaul ashah dari mazhab Syafi’i dan Mazhab Abi Hanifah” (Syekh Muhammad bin Abdurrahman, Rahmah al-Ummah, hal. 55)

Dapat disimpulkan bahwa melaksanakan sholat tahajud setelah shalat witir adalah hal yang tidak perlu dipermasalahkan dan tidak perlu untuk mengulang sholat witir lagi menurut qaul ashah (pendapat terkuat) dalam mazhab Syafi’i.

Bila seseorang menyimpan niat kuat untuk melaksanakan sholat tahajud atau sholat sunnah lain di pertengahan malam, seyogianya tak buru-buru menunaikan sholat witir tepat selepas pelaksanaan Isya’ atau tarawih. Sebaiknya ditunda hingga selesai melaksanakan sholat tahajud atau shalat sunnah lainnya.

Sumber : Bali Mengaji, Tribunnews

Loading

You cannot copy content of this page