Jual Miras di Facebook, PMA Vietnam Ditahan

Satgas NIA Kota Kaohsiung meringkus seorang pekerja migran bernama A Xian yang bekerja secara resmi di Taiwan selama sepuluh tahun. Namun, selain bekerja di pabrik besi, ia juga menjadi tukang pindahan rumah, DJ resepsi pernikahan dan pemakaman, dan bahkan membuat arak untuk dijual. Polisi menemukan 30 tangki berisi sekitar 400 liter miras di kediamannya.

Foto : Warta Berita

Biaya agensi tinggi + upah rendah, PMA memiliki banyak pekerjaan

Selain menjual miras, tim satgas juga menemukan A Xian membuat fanspage di Facebook untuk membantu teman senegara mencari pekerjaan dan mencari jodoh lintas negara. Ia diduga memiliki banyak pekerjaan dikarenakan biaya agensi yang terlalu tinggi, tidak bisa menabung hanya dengan upah sekitar NT$ 20.000, dan kontrak kerja yang sudah hampir habis.

Sisa gaji setelah potongan agensi dan biaya hidup tidak mencukupi

Asosiasi Buruh Internasional Taiwan (TIWA) mengatakan bahwa PMA yang bekerja di Taiwan tidak hanya harus menanggung biaya agensi yang tinggi, tetapi juga biaya hidup yang tinggi. Misalnya, biaya agensi PMA Vietnam untuk ke Taiwan adalah NT$ 300.000, setelah kiriman tetap ke kampung halaman, mereka masih harus membayar NT$ 1.000 lebih kepada agensi Taiwan setiap bulannya, dan setelah potongan biaya akomodasi, makan, askes, dsb., uang yang tersisa tidaklah mencukupi.

Staf Asosiasi Buruh Internasional Taiwan (TIWA, Wu Jing-ru mengatakan, “Selain angsuran biaya agensi untuk bekerja ke luar negeri, setiap bulannya masih harus menyetor ke agensi Taiwan. (Selain itu,) masih ada potongan akomodasi dan makan dari perusahaan. Penghasilan (mereka) sebenarnya sangat rendah.”

PMA bekerja di luar kontrak akan dihukum

Menurut satgas Kaohsiung, meskipun memiliki status pekerja resmi, A Xian tetap akan ditindak berdasarkan UU Pengaturan Miras dan Rokok, UU Ketenagakerjaan dan UU Keimigrasian karena telah bekerja di luar kontrak kerja yang diizinkan.

Sumber : Warta Berita

Loading

You cannot copy content of this page