Denda Sebesar NT$ 150,000 Bagi Atasan Jika Perkerja Konstruksi Mengalami Heatstroke

Foto : Focus Taiwan

Jika pekerja konstruksi diketahui menderita serangan panas (heatstroke), majikan atau atasan akan diperhadapkan dengan denda sebesar NT$30.000 hingga NT$150.000.

Ada undang-undang dan peraturan di Taiwan untuk memastikan keselamatan pekerja konstruksi saat bekerja di suhu tinggi, kata seorang pejabat tenaga kerja pada hari Jumat sebagai tanggapan atas survei yang membuktikan sekitar setengah dari pekerja Taiwan melaporkan menderita sengatan panas (heatstroke) di tempat kerja.

Di bawah Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ada peraturan untuk bekerja di dalam ruangan dan di luar ruangan di bawah suhu tinggi, kata Tzou Tzu-lien (鄒子廉), direktur jenderal Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bawah Kementerian Tenaga Kerja.

Untuk pekerja yang bekerja di luar ruangan, peraturan tersebut mewajibkan para atasan untuk menyediakan pelindung kepala dan persediaan air minum, serta harus memiliki protokol untuk menekankan adanya bahaya cuaca panas yang dapat terjadi di tempat kerja, kata Tzou.

Selain itu, pejabat ketenagakerjaan akan melakukan inspeksi khusus, memeriksa apakah atasan menjaga lingkungan yang aman bagi pekerja konstruksi yang bekerja di luar ruangan dalam kondisi panas, kata Tzou.

Jika pekerja konstruksi diketahui menderita serangan panas (heatstroke) atau bahaya pekerjaan lainnya yang disebabkan oleh bekerja di luar ruangan, majikan atau atasan akan diperhadapkan dengan denda sebesar NT$30.000 (15 juta rupiah) hingga NT$150.000 (75 juta rupiah), katanya.

Untuk pekerja di dalam ruangan, Tzou mencatat bahwa agensinya memiliki indeks panas, yang dihitung berdasarkan suhu dan kelembapan, untuk memberi tahu para atasan apakah mereka perlu berhati-hati tentang potensi bahaya panas. Sistem ini juga menyarankan semua atasan untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra, atau waspada terhadap lingkungan kerja yang berbahaya atau sangat berbahaya.

Tzou membuat komentar setelah ditanya oleh wartawan di Legislatif Yuan tentang survei yang diterbitkan pada hari Jumat oleh layanan pekerjaan online yes123, yang menanyakan anggotanya bagaimana mereka terpengaruh bekerja di cuaca panas.

Menurut survei, 48,6 persen responden mengatakan mereka mengalami sengatan panas di tempat kerja, sementara 53,3 persen mengatakan bahwa majikan mereka tidak melakukan tindakan pencegahan panas saat bekerja di luar ruangan.

Layanan pekerjaan online melakukan survei pada 5-18 Juli dan mengumpulkan 1.302 sampel yang valid, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin kesalahan plus minus 2,72 poin persentase, katanya.

Di Taiwan, beberapa perusahaan konstruksi akan menangguhkan pekerjaan di bawah suhu yang sangat tinggi, atau menyesuaikan jam istirahat makan siang, kata Tzou, menambahkan bahwa agensinya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan untuk menghasilkan lebih banyak tindakan guna mencegah bahaya panas.

Sumber : Focus Taiwan

Loading

You cannot copy content of this page