Siswa Sekolah Menengah Yang Terluka Akibat Gempa Telah Meninggal Dunia

Seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun yang terluka parah akibat gempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang melanda Kabupaten Hualien pada 3 April meninggal pada Kamis setelah 21 hari dirawat intensif.

Siswa tersebut, bermarga Huang (黃), meninggal karena kegagalan organ pada hari Kamis sekitar jam 2 siang, kata Yu En-lang (游恩郎), direktur magang di Sekolah Menengah Kejuruan Hualien Sun Dance, tempat Huang belajar manajemen restoran.

Jenazahnya telah dikembalikan ke keluarganya, kata Yu.

Huang sedang naik bus antar-jemput ke hotel Silks Place Taroko, tempat dia magang dalam program pendidikan kooperatif ketika gempa bumi melanda dan batu-batu berjatuhan di bus.

Kakinya terjepit oleh batu, menjebaknya di dalam bus selama satu malam sebelum dia diselamatkan dan dikirim ke rumah sakit.

Namun, kondisinya memburuk pada tanggal 4 April, ketika ia mengalami koma dan bergantung pada peralatan medis untuk membuatnya tetap hidup.

Huang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu dan tinggal di rumah bersama bibi dan nenek dari pihak ibu, sehingga mendorong keputusannya untuk berpartisipasi dalam program berbayar.

Dalam wawancara sebelumnya dengan pers, keluarganya menggambarkan dia sebagai orang yang baik dan bijaksana, dan seseorang yang membantu kapan pun dia bisa. Staf pengajar sekolah juga mengatakan dia sangat disukai dan dikunjungi oleh teman-teman sekolahnya setelah pelajaran dan pada akhir pekan setelah kecelakaan itu.

Gempa tersebut telah merenggut 18 nyawa dan satu pasangan warga Singapura masih hilang. Keluarga mereka sepakat bahwa upaya pencarian harus dihentikan karena sifat Jalur Shakadang yang tidak stabil, tempat mereka diyakini melakukan pendakian ketika gempa terjadi.

Upaya pencarian akan dilanjutkan ketika kekhawatiran akan bahaya telah berkurang dan gambaran yang lebih jelas mengenai di mana pasangan tersebut berada telah dipastikan.


Sumber : Focus Taiwan

Loading

You cannot copy content of this page