Waspada, Taiwan Tengah dan Selatan Alami Penjataha Air Akibat Kekeringan di Negeri Formosa!

Pasokan air bersih ke beberapa daerah di Taiwan dilaporkan akan kembali dikurangi menanggapi kondisi kekeringan dan kurangnya curah hujan yang melanda negeri Formosa dalam beberapa waktu terakhir.

Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari  Rabu (17/02/2021) mengatakan mulai tanggal 25 Februari 2021 warga yang bermukim di Kabupaten Chiayi dan Tainan yang terletak di wilayah bagian selatan Taiwan akan menerima peringatan mengenai kurangnya pasokan air bersih.

Menurut MOEA Taiwan, minimnya kondisi air bersih yang tersedia di kabupaten Chiayi dan Tainan kini telah meningkat ke zona oranye (siaga).

Sedangkan peringatan kekurangan air di Kabupaten Nantou dan Kabupaten Changhua yang terletak di wilayah Taiwan tengah, serta Kabupaten Yunlin dan Kaohsiung di Taiwan bagian selatan, akan ditingkatkan dari zona hijau menjadi zona kuning mulai tanggal 25 Februari 2021 karena curah hujan di daerah-daerah tersebut terus menurun, kata Komisaris Badan Sumber Daya Air (WRA) Taiwan, Lai Chien-hsin.

Senada dengan daerah-daerah lainnya yang menghadapi masalah kekurangan pasokan air, peringatan kekurangan air bersih di zona hijau juga akan dikeluarkan bagi warga yang bermukim di daerah kepulauan Matsu yang terpencil, tambah Lai.

Di bawah sistem peringatan kekurangan air empat warna yang dirilis WRA, tingkat terendah berwarna hijau, diikuti oleh kuning, oranye dan yang paling parah adalah zona merah.

Daerah yang mendapatkan peringatan zona hijau menandakan bahwa warga masyarakat harus waspada terhadap kemungkinan kekurangan air.

Sedangkan daerah yang mendapatkan peringatan kuning menandakan bahwa pasokan air bersih ke daerah-daerah tersebut telah dikurangi tekanan airnya.

Sementara peringatan zona oranye menandakan bahwa daerah-daerah tersebut merupakan cakupan wilayah yang akan mengalami fase pertama penjatahan air yang membatasi total penggunaan air serta mengurangi persediaan air yang disalurkan ke rumah-rumah warga sebagai dampak kekeringan.

Sementara itu, peringatan di zona merah (tertinggi) mengisyaratkan penjatahan air tahap kedua, dimana pasokan air hanya akan tersedia untuk wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu.

Lai membuat pengumuman itu setelah putaran terakhir pertemuan pusat operasi darurat MOEA Taiwan digelar melawan kekeringan yang melanda negeri Formosa akibat menurunnya jumlah badai dan curah hujan yang menerpa Taiwan dalam masa puncak badai topan.

Dalam pertemuan pada Rabu, MOEA Taiwan juga menginstruksikan taman sains dan zona industri yang ada di Taiwan, yang dianggap sebagai dua konsumen air terbesar di negeri Formosa untuk menghemat lebih banyak air.

Pihak pengurus taman berbasis sains dan zona industri juga telah diberitahu untuk mengurangi konsumsi air sebesar 11 persen dari 7 persen sebelumnya, mulai tanggal 25 Februari 2021 mendatang sebagai dampak dari kekeringan di Taiwan.

Kekurangan air terjadi setelah Taiwan tidak mengalami topan apapun selama tahun 2020, untuk pertama kalinya sejak tahun 1964 silam.

Akibatnya, permukaan air di waduk-waduk penampungan air yang berada di wilayah Taiwan bagian tengah dan selatan semuanya saat ini berada di bawah 20 persen, menurut data statistik WRA Taiwan.

Menurut Menteri Urusan Ekonomi Taiwan, Wang Mei-hua yang memimpin pertemuan rapat yang digelar pada hari Rabu mengatakan bahwa pihak MOEA Taiwan telah membuat penyesuaian terhadap peringatan kekurangan air di beberapa wilayah Taiwan setelah berkonsultasi dengan Biro Cuaca Pusat (CWB) Taiwan.

Adapun pihak CWB Taiwan memperkirakan bahwa curah hujan di daerah-daerah yang terdampak pengurangan jatah pasokan air bersih ini akan terus rendah dalam beberapa bulan mendatang karena minimnya intensitas hujan yang mengguyur kawasan tersebut.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, UDNNews, Liberty Times, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page