Banting Murid 27 Kali hingga Tewas, Pelatih Judo Dipenjara 9 Tahun

Seorang pelatih judo di Taiwan yang membanting murid berusia tujuh tahun berkali-kali ke lantai hingga tewas, dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun pada Rabu (29/6/2022).

Foto : Kompas.com

Murid yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya yaitu Huang tersebut dilarikan ke rumah sakit di pusat kota Taichung pada April 2021, setelah dilaporkan dibanting 27 kali oleh pelatihnya bernama Ho Tsung-le.

Huang koma selama 70 hari dengan pendarahan otak dan selanjutnya mengalami masalah pernapasan serta kegagalan beberapa organ. Kedua orangtuanya kemudian memutuskan untuk melepasnya dari alat bantu hidup.

Pengadilan distrik Taichung pada Rabu (29/6/2022) menjatuhkan hukuman penjara sembilan tahun, seraya mengatakan bahwa Ho memaksa bocah itu mematuhi instruksinya dan mengabaikan kemungkinan (instruksinya) dapat menyebabkan kematian.

Akan tetapi, orangtua korban menganggap hukuman Ho ringan dan akan mengajukan. Mereka berkata, pelatih itu tidak pernah menunjukkan penyesalan apa pun.

“Saya pikir itu terlalu ringan, itu harus tentang nyawa untuk nyawa. Sikapnya benar-benar mengerikan. Dia tidak pernah mengakui kesalahan dan menyalahkan anak saya,” kata ayah korban kepada wartawan dikutip dari AFP.

Menurut pengadilan, Ho menginstruksikan bocah itu berlatih gerakan membanting dengan teman sekelasnya yang jauh lebih berpengalaman, meskipun tahu bahwa dia tidak terbiasa dengan gerakan dasar judo.

Setelah Huang menolak perintah itu dan berkata pelatihnya sangat bodoh, Ho menggunakan beberapa teknik bantingan pada anak itu, termasuk bantingan bahu.

Ketika bocah itu mengeluh sakit kepala parah, pelatih menyebutnya berpura-pura dan terus membantingnya belasan kali lagi, menyebabkan dia muntah, tambah keterangan pengadilan.

Setelah menyuruh murid lain untuk membersihkan muntahan dari lantai, Ho kembali membanting anak itu beberapa kali sampai dia benar-benar kolaps di lantai.

Paman korban dilaporkan ada di kelas tetapi gagal menghentikan perbuatan pelatih.

Media lokal mengutip keluarga bocah itu yang mengatakan, dia dibanting sekitar 27 kali. Adapun pernyataan pengadilan menyatakan bahwa kepalanya berulang kali membentur lantai tetapi tidak menyebutkan berapa kali.

“Dia melakukan tindakan pelatihan sangat tidak pantas yang menyebabkan Huang mengalami cedera dan sayangnya meninggal di usia muda,” kata pengadilan.

Sumber : Kompas.com

Loading

You cannot copy content of this page