Kabar Terkini Kasus Sekeluarga Tewas ‘Mengering’ di Kalideres

Foto : Detik News

Polisi telah menemukan titik terang kasus mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Sedikit demi sedikit teka-teki terkait kematian sekeluarga di Kalideres terungkap.

Mobil milik salah satu anggota keluarga yang sempat ‘hilang’ kini telah ditemukan. Buku-buku yang diamankan polisi dari rumah sekeluarga ‘mengering’ di Kalideres pun telah terungkap.

Sekeluarga tewas di Kalideres ini terdiri dari Rudyanto Gunawan (71), Margaretha (68), Budyanto Gunawan (68), dan anak dari pasangan Rudyanto Gunawan-Margaretha yang bernama Dian (42), ditemukan tewas pada Kamis (10/11). Hasil autopsi yang diungkap polisi menyebutkan sekeluarga tewas di Kalideres karena tak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.

Beberapa pakar mengungkap analisisnya terkait di balik kematian sekeluarga ini dan apa yang menyebabkan sekeluarga ini tak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Meski dari beberapa temuan yang sudah menemukan titik terang, namun polisi belum menyimpulkan peristiwa apa di balik kematian sekeluarga tewas di Kalideres ini.

Berikut kabar terkini terkait kasus kematian sekeluarga di Kalideres yang dirangkum detikcom, Rabu (16/11/2022).

Titik Terang Kasus

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat telah menemukan titik terang terkait kematian sekeluarga di Kalideres ini.

“Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat memperoleh perkembangan yang signifikan dalam penyelidikan berdasarkan metoda penyelidikan induktif maupun deduktif,” kata Hengki Haryadi saat dihubungi, Selasa (15/11).

Namun, Hengki Haryadi belum membeberkan titik terang apa yang dimaksud. Hengki Haryadi mengatakan saat ini tim masih mendalami temuan-temuan untuk membuat kasus kematian sekeluarga ini semakin terang benderang.

“Dalam prosesnya butuh pendalaman lebih lanjut yang saat ini Polda Metro Jaya melaksanakan kolaborasi antar-profesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian antara lain forensik dan medikolegal, patologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA,” ujar Hengki Haryadi.

Mobil ‘Hilang’ Ditemukan

Foto : Detik News

Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat kini telah mengungkap misteri mobil milik anggota keluarga tewas di Kalideres yang ‘hilang’. Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan fakta baru bahwa mobil milik Budyanto Gunawan ini telah dijual.

“Dari hasil penyelidikan tim gabungan Polres Metro Jakarta Barat dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah ditemukan fakta bahwa kendaraan mobil Brio B-2601-BRK ini faktanya telah dijual oleh Saudara Budyanto Gunawan sudah kami temukan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce saat dihubungi detikcom, Selasa (15/11).

Pasma mengatakan mobil Honda Brio tersebut dijual oleh Budiyanto kepada seseorang berinisial R di sebuah showroom di Jakarta Barat. Mobil Honda Brio tersebut dijual senilai Rp 160 juta pada 20 Januari 2022.

“Ada (catatan pembelian). Itu ada bukti kuitansi dan ada foto mobilnya juga dan mobilnya sekarang ada di mana kita sudah ketahui,” imbuh Pasma.

Buku Isi Ajaran Beberapa Agama

Foto : Detik News

Sejumlah buku disita polisi dari lokasi penemuan mayat sekeluarga di Kalideres. Isi buku-buku tersebut diungkapkan oleh Kompolnas.

“Berdasarkan informasi yang kami terima bahwa di TKP ditemukan beberapa buku yang berisi ajaran dari beberapa agama,” kata Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Menurut Benny Mamoto, temuan buku-buku tersebut bisa menjadi satu petunjuk penyidik dalam mengungkap kematian sekeluarga ‘mengering’ tersebut. Terlebih, latar belakang keluarga yang sampai saat ini masih misterius.

Hal ‘Tak Biasa’ Sekeluarga di Kalideres

Foto : Detik News

Kompolnas mengungkapkan adanya hal ‘tak biasa’ dari 4 orang satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Kompolnas mendorong polisi mengungkap segala kemungkinan motif terkait kematian satu keluarga di Kalideres ini.

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mulanya mengungkapkan soal temuan buku-buku dari rumah sekeluarga tewas di Kalideres. Buku-buku ini berisi tentang ajaran berbagai agama.

Temuan buku-buku berisi ajaran berbagai agama itu, menurut Benny Mamoto, perlu digali lebih dalam oleh penyidik. Hal ini mengingat adanya kebiasaan ‘tak biasa’ dari keluarga di Kalideres tersebut.

“Penyidik ketika menangani kasus selalu membuka ruang segala kemungkinan motif kasus tersebut. Melihat adanya hal-hal yang tidak biasa, seperti korban menutup diri dari keluarga, menggunakan alas kaki ditutup plastik, tidak mau ada listrik dan tidak ada makanan di TKP, maka temuan buku-buku menjadi penting untuk didalami,” jelas Benny Mamoto.

Sekte Apokaliptik

Kriminolog UI Adrianus Meliala mengungkapkan analisisnya soal dugaan sekeluarga Kalideres menganut sekte apokaliptik. Dia menduga korban yang tidak mendapatkan asupan makanan selama beberapa waktu merupakan salah satu ritual dalam sekte tersebut.

“Nah yang mau saya cermati adalah bahwa apakah hal ini memang suatu upaya dari pelaku pembunuhannya. Misalnya untuk membuat orang lain tidak curiga atau ini bagian dari ritual, bagian dari satu kelengkapan upacara bagi orang-orang yang memang punya satu cara berpikir berkeyakinan yang agak ekstrem,” kata Adrianus kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Adrianus mengatakan sejumlah kasus serupa ditemukan di beberapa negara. Kasus itu memiliki benang merah dan berkaitan dengan sekte apokaliptik.

“Dalam beberapa media saya katakan sebagai memiliki kecenderungan apokaliptikal, ingin mati, ingin segera meninggalkan dunia, ingin segera datang atau sampai kepada dunia nirwana. Begitulah kurang lebih yang mungkin saja dialami oleh mereka,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, mengatakan pihaknya belum sampai pada tahap kesimpulan soal apa yang menyebabkan sekeluarga tak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Namun, ia memastikan sekeluarga tewas di Kalideres bukan karena kelaparan.

“Kita sudah dapat beberapa bukti di TKP, petunjuk dan sebagainya. Tetapi memang belum bisa kami sampaikan secara detil karena masih memerlukan waktu. Tapi memang bisa dikatakan ini tidak mengarah kepada kelaparan,” kata Zulpan.

Sumber : Detik News

Loading

You cannot copy content of this page