‘Sengketa Warisan’ Seorang Pria Kaohsiung Bacok Keponakan, Pelaku Tewas Ditembak Polisi

Foto : Taiwan News

Dua petugas polisi Kota Kaohsiung pada Jumat malam (23 Desember) melepaskan 15 tembakan dan akhirnya membunuh seorang pria yang menyerang keponakannya saat perselisihan tentang warisan keluarga.

Kantor Polisi Gangshan dari Departemen Kepolisian Kota Kaohsiung menanggapi perselisihan rumah tangga di sebuah kediaman di Distrik Ganshan sekitar pukul 8 malam, lapor CNA. Ketika mereka tiba, polisi melihat seorang pria berusia 64 tahun bermarga Tsai (蔡) menyerang pria lain dengan sabit dan menuntut agar dia berhenti.

Tsai tetap melanjutkan serangan sehingga dua petugas polisi melepaskan total 15 tembakan ke arahnya, lima di antaranya mengenai Tsai. Para petugas tidak terluka.

Polisi menduga bahwa Tsai (蔡) dan keponakannya yang berusia 43 tahun berada di tengah sengketa warisan ketika Tsai mengacungkan sabit dan menyerang keponakannya.

Setelah ditembak oleh polisi, Tsai dikirim ke Rumah Sakit E-Da Kaohsiung untuk perawatan darurat namun kemudian dinyatakan meninggal dunia. Keponakannya tidak dalam situasi yang mengancam jiwa.

Dikutip dari CNA, setelah memeriksa video pengawasan, Polisi Gangshan mengklaim bahwa petugas menggunakan senjata api dengan berani dan benar untuk mencegah nyawa warga sipil terancam.

Namun, penembakan polisi yang mematikan dalam keadaan seperti itu telah menimbulkan masalah penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh polisi, dengan beberapa orang mempertanyakan apakah polisi perlu melepaskan begitu banyak tembakan untuk menghentikan penyerang yang tidak mendatangi mereka.

Sumber : Taiwan News

Loading

You cannot copy content of this page