Kabel Komunikasi Bawah Laut Taiwan Putus Lagi, Disabotase Kapal China?

Foto : Taiwan News

Kapal penangkap ikan China dikaitkan dengan dua insiden di mana kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Taiwan dan Kepulauan Matsu di sekitarnya terputus awal bulan ini.

Kapal penangkap ikan China dikaitkan dengan dua insiden di mana kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Taiwan dan Kepulauan Matsu di sekitarnya terputus awal bulan ini, menurut penyelidikan awal.

Salah satu kabel terputus (Kabel Taima No.2) pada 2 Februari karena kapal penangkap ikan China dan kabel lainnya (Kabel Taima No. 3) rusak pada 8 Februari terkait dengan kapal kargo asal China, kata Weng Baizong (翁柏宗), wakil kepala Komunikasi Nasional Taiwan. KPU, Jumat (17/2). Adanya kejadian ini telah mengganggu layanan komunikasi penduduk di daerah Matsu.

Temuan tersebut dilaporkan oleh Chunghwa Telecom, sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Taiwan yang mengoperasikan kabel bawah laut Taiwan, menggunakan sistem identifikasi otomatis. Mereka telah mengajukan insiden tersebut ke Administrasi Penjaga Pantai.

Ini adalah kedua kalinya dua kabel bawah laut Taiwan jatuh pada waktu yang bersamaan, menyusul satu peristiwa tahun lalu. Kapal reparasi akan tiba paling cepat pada tanggal 20 April, dengan biaya diperkirakan NT$10 juta (US$329.000) hingga NT$20 juta.

Chunghwa Telecom sebelumnya telah meremehkan dampak konektivitas internet karena sistem transmisi gelombang mikro cadangan sudah ada. Pada wawancara hari ini (17 Februari), Weng Baizong mengatakan bahwa Chunghwa Telecom melaporkan kembali kemarin bahwa kabel bawah laut Taiwan-Malaysia 2 pada dinilai telah dirusak oleh kapal penangkap ikan China pada 2 Februari.

Kabel putus telah dilaporkan lebih dari 20 kali antara Taiwan dan Matsu dalam lima tahun terakhir, menurut Chunghwa Telecom. Saat ketahanan internet menjadi topik keamanan nasional, perusahaan mengatakan dua kabel lagi sedang dibangun yang menghubungkan Taiwan dan pulau-pulau terluarnya, yang dijadwalkan selesai pada 2024 dan 2025.

Sumber : Taiwan News

Loading

You cannot copy content of this page