Heboh! Kontroversi Bumbu Indomie Goreng di Jawa dan Luar Jawa Berbeda

Media sosial Twiter baru-baru ini digegerkan dengan unggahan mengenai bumbu mi instan merek Indomie yang ternyata nggak selalu sama.

foto : twitter

Berdasarkan foto yang diunggah salah seorang warganet, bumbu Indomie goreng yang dijual di Pulau Jawa menggunakan saus, sedangkan Indomie goreng di luar Pulau Jawa hanya dilengkapi dengan bubuk cabai. Selain itu, bumbu Indomie di luar Jawa juga nggak dilengkapi bawang goreng.

Foto perbedaan bumbu Indomie goreng itu diunggah akun Twitter @subtanyarl pada Minggu (7/6/2020). Begitu diunggah, banyak warganet yang membenarkan dan membagikan pengalaman mereka saat memasak salah satu merek mie paling terkenal di dunia itu.

“Unboxing indomie bubuk cabee buat yang masih belom percaya. Otw masak mi dulu yak,” tulis akun @uid-1004.

Beberapa warganet yang tinggal di Jawa nggak percaya dengan perbedaan bumbu itu. Namun, sebagian yang lain meyakinkannya seperti yang dilakukan oleh akun @urfavoritesin.

“Kok replynya banyak yg gak percaya sih? Demi Tuhan ya, gue tinggal di Lampung seumur2 makan indomie ya gak pake saos dan bawang goreng. Kemaren dapet giveaway indomie sedus dari jawa terus ada saos sama bawang gorengnya jadi bingung. Ternyata beneran beda, enakan indomie lampung,” tulisnya.

foto : twitter

Perbedaan ini ternyata dibenarkan General Manager Marketing Noodle Division PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Julia Atman. Menariknya, keputusan untuk membedakan bumbu Indomie goreng ini berdasarkan riset panjang. Pihak Indomie memberlakukannya setelah mengetahui perbedaan selera konsumen di berbagai daerah.

“Iya, Indomie goreng memiliki dua SKU (Stock Keeping Unit) yang sesuai dengan lidah masyarakat. Tim Marketing Noodle sudah melakukan tes dan mendapat insight yang berbeda dari penggemar Indomie di beberapa daerah sebelum meluncurkan produk ke pasar,” jelas Julia.

Sementara itu, Head of Corporate Public Relation Indofood Novi Arlaida mengatakan perbedaan bumbu ini sudah diberlakukan sejak lama. Hanya, warganet di Indonesia sepertinya baru menyadarinya.

“Sudah lama sekali perbedaan bumbu ini di pasaran, sekitar 10 tahunan,” ujarnya.

Sumber : KOMPASTV, Inibaru ID

Loading

You cannot copy content of this page