Geger! Belasan Pekerja Migran Ilegal, termasuk TKI Diciduk Polisi Taichung!

Belasan pekerja migran ilegal dilaporkan diciduk oleh pihak kepolisian saat aparat berwenang melakukan patroli di area ASEAN Plaza Taichung, wilayah bagian barat Taiwan pada akhir pekan.

台中市第一警分局前晚前往東協廣場臨檢,查獲逃逸的越南籍陳姓男子、阮姓女子,全案警詢後依法遣送出境。記者陳宏睿/翻攝
foto : UDNNews

Menurut keterangan pihak kepolisian kota Taichung pada hari Selasa (23/06), sebanyak 12 pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Vietnam dan Indonesia yang tidak berdokumen yang ditahan pada hari Sabtu dan Minggu telah dipindahkan ke Badan Imigrasi Nasional (NIA) Taiwan untuk menunggu deportasi.

Pihak berwenang meluncurkan operasi razia pekerja migran ilegal pada hari Sabtu (20/06) dengan mengunjungi sejumlah klub dansa yang terletak di lantai enam ASEAN plaza, dimana mereka menangkap 5 pekerja migran asal Vietnam berjenis kelamin laki-laki yang berstatus kaburan sebelum melakukan pemeriksaan di lantai tujuh, kata pernyataan pihak berwenang.

Saat berada di dalam sebuah klub di lantai tujuh, polisi menemukan pintu tersembunyi yang mengarah ke sebuah ruangan kecil tempat 4 pekerja migran asal Indonesia yang tidak berdokumen, yang terdiri dari 2 pria dan 2 wanita bersembunyi.

Photo courtesy of a member of the public.
foto : CNANews

Sedangkan sebanyak 3 pekerja migran ilegal yang tersisa yaitu seorang warga negara Vietnam dan 2 tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia.

Mereka ditangkap ketika polisi kembali ke lokasi kejadian pada hari Minggu untuk melakukan pemeriksaan tempat umum di daerah itu, kata pihak kepolisian kota Taichung.

Polisi tidak memberikan informasi tentang berapa banyak orang yang dihentikan atau dokumen ID diperiksa selama razia pekerja migran ilegal yang berlangsung selama 2 hari di lokasi tersebut.

Chou Chun-ming, wakil kepala cabang pertama Departemen Kepolisian Kota Taichung, mengatakan bahwa ASEAN Plaza adalah tempat yang cukup populer bagi para pekerja migran untuk berbelanja.

Chou menambahkan ASEAN Plaza juga memiliki beberapa klub bertema Asia Tenggara dimana para pekerja migran sering menghabiskan waktu di akhir pekan.

Polisi akan terus melakukan pemeriksaan atau patroli mingguan di daerah tersebut untuk menciduk lebih banyak pekerja migran asing yang masih berkeliaran di negeri Formosa.

Pihaknya juga mendorong pekerja migran yang tidak berdokumen atau TKI yang berstatus kaburan untuk segera menyerahkan diri dengan menghubungi NIA Taiwan untuk mendapatkan bantuan untuk dideportasi kembali ke negara asal mereka, kata Chou.

Sementara itu, NIA Taiwan juga mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu (20/06), yang mengatakan bahwa program amnesti yang berkelanjutan untuk warga negara asing yang telah memperpanjang masa berlaku visa mereka akan segera kedaluwarsa.

台中市第一警分局前天前往東協廣場臨檢,查獲2名逃逸的越南籍移工。記者陳宏睿/翻攝
foto : UDNNews

“Program Penyerahan Diri secara Sukarela” bagi pekerja migran yang ada di Taiwan yang berjalan hingga 30 Juni mendatang memiliki berbagai keuntungan, yakni pekerja migran kaburan yang menyerahkan diri secara sukarela kepada pihak NIA Taiwan tidak harus menjalani masa tahanan wajib dan denda maksimum hanya NT$ 2.000 tanpa larangan masuk kembali ke Taiwan.

Sedangkan bagi pekerja migran ilegal yang tak mau menyerahkan diri kemudian diciduk pihak berwenang Taiwan akan menjalani masa tahanan, denda maksimum hingga NT$ 10.000 dan larangan masuknya selama 1 hingga 8 tahun mendatang.

Sejauh ini data NIA Taiwan pada akhir April 2020 menunjukkan bahwa masih ada sebanyak 49.859 pekerja migran ilegal dan kaburan yang masih berkeliaran di Taiwan.

Sumber : UDNNews, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page