Mengejutkan! TKI Asal Siantar Terancam Hukuman Mati di Malaysia!

JS (33 tahun), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, ditangkap kepolisian negara Malaysia. Ia ditangkap setelah diduga membunuh majikannya pada tahun 2018 silam.

TKI asal Siantar Diancam Hukuman Mati di Malaysia | Tagar
foto : Tagar

Ayah TKI dimaksud bernama Asdin Sihotang mencoba menyurati Presiden Joko Widodo, memohon agar hukuman anaknya diberi keringanan. JS terancam hukuman mati oleh pengadilan setempat.

Ditemui di kediamannya di Jalan Damar Laut, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Asdin bercerita anaknya sudah dua tahun menjalani proses persidangan di negeri jiran itu.

“Langkah kami di awal meminta bantuan hukum dari Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, mereka mengutus kuasa hukum lokal untuk mendampingi kasus anak kami,” ucap Asdin, pada hari Senin (06/07/2020).

Parluhutan Banjarnahor dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siantar yang menjadi kuasa hukum JS, mengatakan hari ini sudah melayangkan surat permohonan keringanan pada Presiden Jokowi.

Perjuangan Istri TKI Asal Siantar yang Terancam Hukuman Mati di ...
foto : Kompas

“Tadi pagi diantar suratnya via pos. Surat permohonan keringanan hukuman yang sebelumnya ditolak Pemerintahan Malaysia melalui mahkamah peradilannya,” katanya di kediaman Asdin.

Sesuai dengan informasi tahun 2020 ini, kata Parluhutan, perkara JS akan segera disidangkan agenda vonis.

“Di pengadilan tingkat pertama Malaysia menuntut dia dengan hukuman mati. Kasus ini akan segera putus hukuman matinya di tahun 2020 di tingkat akhir pengadilan,” ucapnya.

Hubungan kerja sama Bapak Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia ada hubungan khusus secara serumpun dengan Malaysia

Dikatakannya, JS melakukan pembunuhan akibat keterpaksaan karena haknya mendapatkan gaji serta hidup yang layak dari upah tidak dihargai oleh majikannya.

“Berdasarkan itulah pihak keluarga menyurati Bapak Presiden Jokowi. Harapan pihak keluarga hukuman anaknya agar diringankan karena dia memiliki dua anak dan istri,” kata dia.

“Dan ini harapan kami kepada Bapak Presiden Jokowi, antara Indonesia dengan Malaysia mempunyai hubungan bilateral yang baik. Hubungan kerja sama Bapak Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia ada hubungan khusus secara serumpun dengan Malaysia,” kata Parluhutan.

Sekadar diketahui, JS diduga membunuh majikannya, Sia Seok Nee, warga Kilang Toto Food Trading, Kampung Selamat, Tasek Gelugor, Malaysia. Peristiwa itu bermula dari rasa kecewa dan sakit yang dirasakan JS dengan gaji yang tidak secara utuh ia terima selama setahun bekerja.

TKI Asal Pematangsiantar Diancam Hukuman Mati di Malaysia ...
foto : indozonesumut

JS diketahui bekerja di pabrik pengolahan daging. Ia bersama istrinya, Asnawati boru Sijabat merantau ke Malaysia untuk meningkatkan kehidupan perekonomian keluarga mereka. Di awal bekerja JS mendapat upah sebesar 1600-1800 ringgit Malaysia.

Saat dirinya hendak pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan pihak kelurga, JS dikabarkan hanya diberi upah 900 ringgit Malaysia.

Uang tersebut pun diberikan sang majikan dengan melemparkan ke wajah JS. Melihat perlakuan itu, JS diduga emosi dan nekat membunuh majikan dan melukai dua orang keluarga majikannya itu.

Sumber : Tagar

Loading

You cannot copy content of this page