Viral! Sebuah Restoran Milik Warga Hong Kong di Taipei Disiram Kotoran, Apa Motif Pelaku?

Seorang pria berusia 25 tahun yang dicurigai telah melakukan aksi kejahatan dengan melemparkan seember kotoran ayam ke sebuah restoran lokal yang menawarkan kesempatan kerja bagi pemuda Hong Kong yang mencari perlindungan di Taiwan telah ditangkap pada Sabtu (17/10/2020) pagi.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, tersangka ditangkap di kediamannya yang terletak di Distrik Xizhi, Kota New Taipei, kurang dari satu hari setelah insiden tersebut terjadi.

Petugas polisi Taipei mengumumkan dalam konferensi pers bahwa barang-barang seperti ember dengan kotoran ternak, topi dan sepatu yang mirip dengan yang dikenakan oleh pelaku ditemukan di kediaman tersangka.

Menurut video dari kamera pengintai di dekat lokasi kejadian, seorang individu berpakaian serba hitam mendekati restoran Aegis dengan berjalan kaki pada siang hari Jumat (16/10/2020) dan melemparkan kotoran ayam ke meja kasir.

Seorang staf wanita, yang merupakan warga negara Hong Kong, terkena cipratan kotoran dengan bau yang menyengat tersebut, kata polisi.

Restoran Aegis, yang terletak di sebuah gang di jalan Selatan Xinsheng kota Taipei, dibuka pada tanggal 19 April lalu.

Pihak restoran kemudian membuka lowongan pekerjaan, salah satu sarana bagi orang asing untuk tinggal secara legal di Taiwan, termasuk bagi pengunjuk rasa dari Hong Kong dan lainnya yang melarikan diri ke Taiwan setelah aksi anti-ekstradisi 2019 yang menuai protes keras di Hong Kong.

Restoran tersebut didirikan oleh pengacara Hong Kong Daniel Wong Kwok-tung, yang menawarkan layanan hukum gratis kepada para demonstran yang ditangkap oleh otoritas Hong Kong selama gerakan pro-demokrasi tersebut.

Selama interogasi polisi pada hari Sabtu, tersangka mengatakan kepada penyelidik bahwa dia memutuskan untuk melakukan serangan tersebut karena dia menderita sakit perut yang parah setelah makan di restoran itu sehari sebelumnya.

Tersangka didakwa dengan tuduhan intimidasi, perusakan properti dan penghinaan publik atas insiden mengejutkan ini.

Pihak penyelidik juga sedang menyelidiki lebih dalam motif tersangka dan mencoba mencari tahu apakah ada orang lain yang terlibat dalam aksi kejahatan tersebut.

Wakil Walikota Taipei, Huang Shan-shan dalam konferensi pers pada hari Sabtu mengatakan bahwa pemerintah kota Taipei telah menginstruksikan polisi untuk meningkatkan visibilitas mereka di sekitar daerah tersebut.

Sementara itu, Badan Kepolisian Nasional Taiwan (NPA) mengutuk aksi kekerasan tersebut dalam sebuah pernyataan.

NPA mengatakan akan meningkatkan patroli untuk memberikan keamanan tambahan ke lebih dari 90 restoran di sekitar Taiwan yang telah menyatakan dukungannya kepada gerakan pro-demokrasi Hong Kong.

Pada bulan April lalu, Lam Wing-kee, mantan penjual buku di Hong Kong, disiram dengan cat merah oleh tiga tersangka saat sedang sarapan di sebuah kedai kopi di Distrik Zhongshan Taipei, hanya beberapa hari sebelum pembukaan toko buku barunya di Taipei.

Toko buku Lam di Hong Kong, yang menjual buku-buku yang mengkritik kepemimpinan Tiongkok, ditutup pada tahun 2016 silam setelah dia ditangkap di Tiongkok daratan.

Dia pindah ke Taiwan pada tahun 2019 karena takut akan keselamatannya, setelah pemerintah Hong Kong mengusulkan undang-undang ekstradisi, yang akan memungkinkan tersangka kejahatan tertentu yang ditangkap di Hong Kong dikirim ke China daratan untuk diadili.

Sumber : 蘋果新聞網, 東森新聞 CH51, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page