Taiwan Berduka! Pilot Jet Tempur Meninggal Usai Pesawat Jatuh di Taitung

Jet tempur F-5E Taiwan dilaporkan jatuh dalam sebuah misi di lepas pantai Kabupaten Taitung di Taiwan timur pada hari Kamis pagi (29/10/2020). Menurut Departemen Pertahanan Taiwan, dalam kejadian itu, pilot F-5E tewas.

Melansir Xinhua, jet tempur itu jatuh kurang dari dua menit setelah lepas landas. Pilot berhasil menyelamatkan diri dan diselamatkan dari laut tetapi dinyatakan meninggal di rumah sakit, kata departemen itu pada konferensi pers.

Menurut departemen tersebut, pilot telah melaporkan kerusakan satu mesin tak lama setelah lepas landas, tetapi penyebab kecelakaan itu masih dalam penyelidikan.

Militer Taiwan akan menghentikan operasi semua pesawat tempur F-5 dan memulai pemeriksaan keamanan menyeluruh.

Sementara itu, mengutip South China Morning Post, pilot yang diidentifikasi sebagai Chu Kuan-meng, sedang melakukan pelatihan pertahanan dan pertempuran udara rutin.

Dia berhasil keluar dari jet sebelum kecelakaan terjadi. Tetapi tim penyelamat tidak menemukan tanda-tanda vital, kata Huang.

“Kami mengirim helikopter untuk mencarinya pada pukul 7:32 pagi … dan ketika penyelamat menemukannya dan membawanya ke helikopter, dia sudah pingsan,” kata Kepala Staff Angkatan Udara Taiwan Huang Chih kepada South China Morning Post.

Chu telah mencatatkan jam terbang sebanyak 703 jam, dengan lebih dari 510 jam di seri F5 dan dinyatakan fit untuk terbang dalam evaluasi pra-penerbangan, menurut Huang yang juga menegaskan bahwa kondisi cuaca dan jarak pandang keduanya baik-baik saja sebelum kecelakaan.

Ditanya mengapa Chu tidak selamat, meskipun berhasil keluar dari jet, Huang mengatakan ada sejumlah faktor yang mungkin terjadi, termasuk ketinggian jet, kecepatannya dan ketegangan parasut.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dia telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab kecelakaan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Chu. Dia meninggalkan istri dan putrinya.

Jet tempur F-5E Taiwan terakhir kali dilarang terbang pada 2011, setelah kecelakaan di wilayah timur Hualien.

Sumber : 中央社, 自由時報電子報, Xinhua News, South China Morning Post

Loading

You cannot copy content of this page