Hilangnya ABK TKI di Kapal Nelayan Taiwan Hingga Kini Masih Menjadi Misteri

Kapal penangkap ikan “Yong Yu Xing 18” yang berangkat dari Su Ao telah genap 15 hari kehilangan kontak dan keberadaan 10 awak kapal tidak diketahui hingga hari ini.

Asosiasi Perikanan Su Ao juga telah mengerahkan berbagai cara, guna menemukan titik terang dari keberadaan 10 awak kapal.

Dilansir dari CNANews menyebutkan sebanyak 9 orang diantaranya dikonfirmasi sebagai anak buah kapal (ABK) migran yang merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Setelah membandingkan foto-foto dari udara, pihak asosiasi menduga jika posisi kapal tersebut pernah dipindahkan, dan seseorang dicurigai berada di dalam kapal.

Namun, setelah kapal lainnya mencoba memasuki area kapal “Yong Yu Xing 18”, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan di dalam sana.

Kapal nelayan “Lian Hong 67” tiba di posisi di mana kapal “Yong Yu Xing” berhenti pada Senin pagi kemarin (11/1) sekitar pukul 10.

Menurut analisa awak kapal Lian Hong, ditemukan fakta bahwa sekoci kapal Yong Yu Xing tidak berada di tempat seharusnya. Diperkirakan sekoci kapal tersebut dibawa pergi oleh orang tak dikenal.

Awak kapal Lian Hong juga telah berkali-kali teriak, tetapi tidak mendapat balasan dari kapal “Yong Yu Xing”.

Mereka pun menggantungkan alat identifikasi otomatis (AIS) di dek kapal “Yong Yu Xing” dan melaporkan kepada unit terkait jika kapasitas listrik hanya dapat bertahan 3 hingga 4 hari mendatang.

Karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, kapal “Lian Hong 67” akhirnya meninggalkan lokasi dan bergerak ke arah selatan.

Selain itu, merujuk kepada foto udara yang terekam oleh pesawat AS pada tanggal 2 Januari 2021 kemarin, ditemukan fakta bahwa 3 fender kapal mengapung di atas permukaan air.

Namun, berdasarkan potret yang kembali diambil pada tanggal 9 Januari 2021, menguak bahwa salah satu fender tersebut diduga telah dipindahkan ke atas kapal, sedangkan dua fender lainnya juga sudah berada di atas dek kapal sebelah kiri.

Ketua Asosiasi Perikanan Su Ao, Chen Chun-sheng menyampaikan, karet fender berfungsi untuk mencegah kapal saling bertabrakan dan dapat digunakan untuk penyelamatan darurat.

Hingga kini pihaknya terus mengupayakan berbagai cara untuk mencari awak kapal yang hingga hari ini belum jelas di mana keberadaan mereka.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, UDNNews, 東森新聞 CH51, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page