Keluarga 9 ABK TKI yang Hilang di Kapal Nelayan Taiwan Akan Mendapatkan Klaim Asuransi

Badan Perikanan (FA) Taiwan mengatakan pada hari Selasa (9/3/2021) bahwa mereka telah meminta pemilik kapal nelayan di Taiwan untuk mengajukan klaim asuransi bagi keluarga 9 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia (TKI) yang hilang bersama dengan seorang kapten Taiwan di samudera Pasifik pada akhir tahun 2020 lalu.

Pihak FA Taiwan mengatakan setiap nelayan yang hilang harus menerima pembayaran sebesar NT$ 1 juta untuk polis asuransi jiwa yang diambil majikan atas nama mereka.

Di Taiwan, pemilik kapal penangkap ikan diharuskan mengasuransikan seluruh awak kapalnya sebelum mereka mulai bekerja di kapal nelayan.

Badan Perikanan Taiwan telah menyiapkan dana bantuan kepada keluarga kapten yang hilang sebesar NT$ 50.000 sebagai ungkapan turut berduka cita.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan dana sebesar NT$ 1,5 juta sebagai dana bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan korban hilang dalam insiden tersebut.

Kapal nelayan Yong Yu Sing No. 18 yang terdaftar di Pelabuhan Su’ao, Yilan dilaporkan hilang pada tanggal 1 Januari 2021 setelah pemiliknya, istri kapten kapal Taiwan, memberi tahu Pusat Komando Penyelamatan Nasional Taiwan bahwa dia kehilangan kontak dengan kapten kapal sejak tanggal 30 Desember 2020.

Dengan bantuan dari otoritas Amerika Serikat, pesawat pencarian dan penyelamatan sayap tetap Amerika menemukan kapal yang hilang yang ditemukan berada sekitar 606 mil laut di timur Midway Atoll, dekat dengan kepulauan Hawaii pada tanggal 2 Januari 2021.

Kapal itu tampak melayang, menunjukkan kehilangan tenaga dan tidak ada tanda-tanda kapten kapal yang merupakan warga Taiwan atau awak kapal asal Indonesia di dalamnya, menurut Asosiasi Nelayan Su’ao.

Pada hari Senin (8/3/2021), kapal nelayan Yong Yu Sing No. 18 ditarik kembali ke pelabuhan Su’ao, sebuah kota kecil di Kabupaten Yilan, wilayah bagian timur laut Taiwan.

Keberadaan 10 awak kapal tersebut hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya.

Badan Perikanan Taiwan mengatakan kasus itu sekarang sedang diselidiki untuk menentukan apakah ada aktivitas kriminal yang terlibat dan apa yang menyebabkan 10 orang awak kapal itu menghilang secara tiba-tiba dan tanpa jejak.

Sumber : 自由時報電子報, chinatimes 《即時新聞》, UDNNews, Storm

Loading

You cannot copy content of this page