Berkaca dari Pengalaman Suram, Wanita Ini Bantu Pekerja Migran di New Taipei

Masih dalam rangka peringatan Hari Wanita Internasional, Biro Sosial Kota New Taipei menyelenggarakan acara “Kata Sandi Kebahagiaan Wanita Kota New Taipei”pada hari Senin (8/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Walikota Hou Youyi membahas kebijakan dan masalah wanita melalui “zodiak” dengan empat wanita, termasuk seorang imigran baru dari Vietnam, Wu Shifang Heng, yang dalam pertemuan tersebut membagikan kisahnya tentang bagaimana mengatasi masa kelam kehidupan dan pada akhirnya mendirikan asosiasi kepedulian.

曾遭機器壓斷手指陷低潮!越南新住民成立NGO幫助更多姐妹
foto : yahoonews

Wu Shifang Heng dari Vietnam menikah dengan Taiwan 23 tahun yang lalu. Saat pertama kali menikah dengan warga Taiwan, secara tidak sengaja ia tertimpa mesin saat ia bekerja di sebuah pabrik, tiga jari tangan kanannya patah dan hanya satu jari yang berhasil disambung kembali ketika dia dikirim ke rumah sakit untuk perawatan darurat.

Kecelakaan itu membuat ia jatuh dalam masa suram, dan dia hampir sempat ingin menyerah untuk hidup. Meskipun dia akhirnya memperjuangkan keadilan terhadap pabrik dengan bantuan “Asosiasi Korban Cedera Kerja Taiwan”, trauma psikologisnya tidak pernah sembuh.

Demi menghidupi keluarga dan mengasuh kedua anaknya, Wu Shi Fangheng mulai berjualan sosis di dermaga Bali. Ia juga berjualan tiket ferry di jalanan tua Shui.

Akhirnya karena takdir, ia mendapatkan kesempatan pergi ke Klinik Kesehatan Bali dan menjadi penerjemah bahasa asli Vietnam dan mengenal lebih banyak saudari yang memiliki kebutuhan.

A glimpse of Vietnamese migrant workers on Taiwanese fishing boat | Taiwan  News | 2018/05/14
foto : Taiwannews

Ternyata hal ini yang menginspirasinya untuk mendirikan Asosiasi Peduli Imigran Baru, yang telah membantu banyak imgiran baru melalui layanan konsultasi hukum dan pengajuan kesejahteraan sosial dalam tiga tahun terakhir.

Dia menghibur para saudari selama pertemuan: “Tidak peduli seberapa keras hidup ini dan berapa banyak kesulitan yang Anda hadapi, Anda harus terus maju dengan berani. Pemerintah Kota New Taipei pasti akan mendukung kita!”

Di antara hampir satu juta imigran baru dan generasi kedua imigran baru di Taiwan, mayoritasnya adalah wanita. Sebagian besar dari mereka meninggalkan kampung halaman dan menikah dengan pasangan Taiwan beberapa dekade yang lalu.

Selain bekerja keras untuk beradaptasi dengan budaya di lingkungan yang jauh dari mereka. keluarga asli, kerabat dan teman, dan komunitas sosial lainnya, seringkali harus memikul beban kendala bahasa  serta membesarkan anak dan beban keuangan keluarga.

foto : NOWNews

Banyak imgiran baru bahkan mengalami kegagalan pernikahan dan harus menemukan sendiri cara untuk mencari nafkah di Taiwan. Itu tidak mudah dan sangat mengagumkan.

Melalui momen peringatan Hari Wanita Internasional ini, marilah kita memperingati semangat yang kuat dari para imigran baru di Taiwan.

Sumber : NOWNews

Loading

You cannot copy content of this page