Rekrut Pekerja Migran Ilegal, 7 Tersangka Diciduk NIA dan Polisi Taoyuan

Polisi baru-baru ini menangkap sebanyak 7 orang tersangka karena dicurigai membentuk perusahaan agensi yang diduga merekrut sejumlah pekerja migran ke Taiwan secara ilegal dengan imbalan biaya layanan.

開空殼公司招攬移工牟利7人遭逮送辦
foto : yahoonews

Dalam operasinya para tersangka mendapatkan penghasilan bulanan sebesar NT$ 500.000 selama dua tahun terakhir, ungkap Badan Imigrasi Nasional (NIA) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (17/3/2021).

Usai mendapatkan informasi mengenai kasus ini, pihak NIA Taiwan dan otoritas polisi di Taoyuan menggerebek perusahaan tersebut yang terletak di wilayah Taiwan bagian utara dan lokasi lain pada tanggal 12 Maret 2021, kata pejabat NIA Taiwan dalam siaran persnya.

Pihak berwenang menangkap dua tersangka utama yakni seorang warga Taiwan bermarga Liang dan seorang pekerja migran asal Vietnam yang berstatus kaburan yang diduga bertanggung jawab atas operasi ilegal tersebut.

foto : CNA

Mereka juga menyita buku rekening, buku tabungan, paspor dan daftar pekerja migran yang mereka pekerjakan.

Kasus ini kini telah diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taoyuan untuk penyelidikan lebih lanjut atas dugaan pelanggaran pemalsuan dan pelanggaran Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan, menurut NIA Taiwan.

Menurut NIA Taiwan, Liang dan pekerja Vietnam bersama-sama mendirikan sejumlah perusahaan tersebut pada tahun 2019 dan menggunakannya untuk mendapatkan izin pemerintah untuk mempekerjakan pekerja migran di Taiwan.

Pejabat NIA Taiwan mengatakan perusahaan tersebut telah mempekerjakan lebih dari 30 pekerja migran ke Taiwan.

梁姓男子涉與黃姓失聯移工虛設空殼公司,以「可在台自由工作」名義招攬移工,移民署等單位日前兵分多路搜索逮7人送辦。(翻攝畫面)中央社記者沈佩瑤傳真 110年3月17日
foto : CNA

Dalam mendatangkan para pekerja ini dari luar negeri, para tersangka menerima satu kali biaya perekrutan sebesar NT$ 200.000 dan biaya layanan bulanan masing-masing sebesar NT$ 9.000.

Meskipun perusahaan itu mengklaim bahwa mereka membawa pekerja migran untuk bekerja di pekerjaan tertentu, banyak dari mereka kemudian ditemukan bekerja di tempat lain, termasuk klinik operasi plastik, toko tato dan menjalankan situs lelang online, kata pejabat NIA Taiwan.

Sumber : CNANews

Loading

You cannot copy content of this page