Kondisi Terkini ART yang Disetrika dan Disuruh Makan Kotoran Kucing oleh Majikan!

Asisten rumah tangga (ART) di Surabaya, EAS (45 tahun) menjadi korban penyiksaan majikan. EAS mengaku pernah disetrika hingga disuruh makan kotoran kucing.

Tak hanya itu, EAS menyebut dirinya dimasukkan majikannya ke Liponsos Keputih dengan laporan gangguan kejiwaan. Kini, EAS telah dipindah untuk mendapatkan penanganan di RS Bhayangkara Surabaya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji juga menyempatkan diri menjenguk EAS. Armuji mengatakan EAS mengalami trauma yang cukup berat.

“Ibu ini kan mengalami trauma cukup berat. Alami tekanan mental luar biasa. Setelah teman-teman ditugasi di liponsos, dikorek, ternyata ibu ini mengalami suatu penyiksaan dari tuan rumah. Pada saat teman teman ke Manyar, rumahnya tertutup,” kata Armuji kepada wartawan di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (9/5/2021).

Sementara itu, untuk anak EAS diambol oleh petugas PPA Polrestabes Surabaya. Dan saat ini anak AS dititipkan di UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Jatim di Sidoarjo.

“Anaknya pun sudah diamankan oleh Polrestabes. Anaknya kan ditahan waktu itu sama tuan rumahnya. Sekarang sudah diamankan di polrestabes. Alhamdulillah,” tambah Armuji.

Armuji mengatakan saat ini pihak rumah sakit akan melakukan pemulihan agar EAS kembali sehat.

Selain itu, pihaknya akan melakukan pendampingan agar mental EAS dan anaknya pulih. Pemkot Surabaya juga akan mengawal kasus hukum atas kejadian ini.

“Yang penting ART ini dikembalikan pulih, sehat. Sore ini tes PCR. Setelah itu rawat berkelanjutan. Kami dari pemkot akan memfasilitasi untuk bisa berkoordinasi dengan Polrestabes. Penanganan ini ditangani secara serius. Karena ini kan, menurut pihak ART ini penganiayaan,” ungkap Armuji.

“Secara psikoligis pihak pemkot nanti beri pendampingan kuatkan mental mereka setelah sehat untuk bisa berkumpul dengan keluarganya lagi,” tambahnya.

Sebelumnya, Armuji mengaku pihaknya telah mendapatkan laporan awal adanya kasus ini dari warganya di Keputih.

“Saya tahu lebih awal dilapori warga saya yang di keputih. Saya telepon camat pada saat itu, memang ada penganiayaan ART yang ada di daerah Manyar. Pak Ahmad sama Pak Anas melihat di liponsos. Akhirnya bener ada kejadian seperti itu. Tak suruh ngawal terus supaya mendapat kepastian warga ART bisa diamankan, bisa terlindungi, dan bebas dari ancaman. Setelah itu pada Sabtu, dibawa ke RS Bhayangkara masuk ruang isolasi akhirnya dirawat di sini,” jelas Armuji.

“Makanya saya datang ke sini memastikan supaya warga tersebut dapat pelayanan yang benar benar maksimal dari rumah sakit dan menjaga keamanan. Yang penting keamanan dari si ART bener bener aman. Benar-benar mereka bisa dirawat maksimal sehat kembali,” tambahnya.

Sumber : jatimnowcom, Detik, TribunJatim Official

Loading

You cannot copy content of this page