Miris! Jakarta Genting COVID-19, tapi Jalanan Ramai, Tak Disiplin Pakai Masker

Jakarta tengah waspada masuk ke dalam fase genting kasus corona. Sebab, jumlah warga yang positif corona terus meroket, rumah sakit juga mulai penuh.

Namun di tengah situasi kasus yang mengkhawatirkan, kondisi Jakarta tampaknya normal-normal saja, seperti tak ada corona.

Jalan Jakarta tetap penuh, yang artinya sebagian besar masyarakat tetap beraktivitas. Misalnya pada Senin (14/6) pagi, Jalan Jenderal Gatot Subroto terlihat macet.

Begitu juga pada Selasa (15/6) pagi, di kawasan Daan Mogot tampak macet. Bukan hanya pagi hari, sore hari jalan Jakarta juga nampak padat.

Padahal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meminta perkantoran untuk mengevaluasi kapasitas kantor dan karyawan yang masuk. Begitu juga tempat-tempat usaha untuk melakukan pembatasan operasional.

“Semua perkantoran harus evaluasi. Bila pekerja lebih 50% kembalikan ke 50%. Kami akan melakukan pemeriksaan secara random. Ambil tanggung jawab.”

“Semua fasilitas hiburan seperti tempat-tempat berkumpul restoran, kafe, RM Ikuti ketentuan 50%, kami akan melakukan operasi pemeriksaan ke semuanya,” kata Anies kepada wartawan, Minggu (13/6).

Di tengah lonjakan kasus corona dan aktivitas di Jakarta yang masih tinggi, masyarakat malah semakin tak disiplin menggunakan masker.

Dalam rapat bersama dengan Forkopimda DKI, Presiden Jokowi menyoroti penggunaan masker di Jakarta yang tak mencapai target. Penggunaan masker hanya 78% dari target 95%.

“Di sini juga Pak Presiden mengimbau sekarang masalahnya bukan ada di perkantoran atau di apa karena masyarakat Jakarta secara persentase pemakaian masker, itu obatnya cuma masker antara masker, pakai masker semua sudah 78% dan targetnya harus 95%,” ujar Prasetio di Istana, Selasa (15/6).

Satu tahun lebih Jakarta menghadapi corona sudah sepatutnya terbiasa dengan memakai masker saaat beraktivitas di luar rumah. Nyatanya, masih saja ada warga yang melanggar.

Satpol PP terus menindak warga yang kedapatan tidak memakai masker. Mereka juga didenda atau menjalani hukuman sosial dengan membersihkan jalanan.

Restoran mulai kendur dalam melaksanakan aturan PPKM. Tak sedikit yang disanksi dengan cara ditutup sementara. Lebih parah lagi, warung remang-remang hingga karaoke yang jelas-jelas tidak boleh buka malah beroperasi.

Saat ini kasus aktif di Jakarta tercatat mencapai 19.244 orang. Dengan kasus aktif yang meroket, rumah sakit hingga Wisma Atlet mulai penuh.

Untuk okupansi rumah sakit corona di Jakarta kini mencapai 78%. Sedangkan data terakhir okupansi Wisma Atlet mencapai 73,75%.

Nyok warga Jakarte! Kite jaga kota kite dengan taat prokes. Kalau begini terus, mau sampai kapan corona hilang?

Sumber : CNN Indonesia, kumparan, tvOneNews

Loading

You cannot copy content of this page