Renungan: Jangan Panik Jika Terpapar Virus Corona

Jangan langsung panik apalagi histeris ketika hasil tes menunjukkan Anda reaktif atau positif virus corona. Tetaplah tenang dan kontrol diri dengan baik karena itulah salah satu kunci lebih cepatnya kesembuhan pasien COVID-19.

Petunjuk dan Tuntunan Islam Atas Wabah Termasuk Covid-19 | Republika Online
foto : republika

Hal tersebut dikatakan oleh Dewiyana Andari Kusmana, Dokter Spesialis Paru serta Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.

Menurutnya, pasien positif COVID-19 yang pasrah, tenang, dan yakin, akan jauh lebih mudah penyembuhannya dibandingkan mereka yang gelisah apalagi panik atau histeris.

“Kalau gelisah terus, maka semakin tegang dan semakin banyak penyakit lainnya yang dimunculkan,” kata Dewiyana dalam talkshow bertajuk “Pentingnya Iman, Aman, dan Imun” yang diselenggarakan di Media Center Satgas COVID-19 Graha BNPB Jakarta.

Menurut pengalaman dan berdasarkan penelitian, pasien COVID-19 yang tenang, mampu mengontrol diri, juga makan, minum, serta beristirahat cukup dengan tidur di bawah jam 21.00 WIB, antibodinya akan mudah terbentuk dan mempercepat kesembuhan.

“Jangan panik, membuat hormon berantakan, lambung iritasi, nadi hipertensi, psikis gelisah. Itu mengacaukan semuanya,” tandas Dewiyana.

Hal yang Harus Dilakukan Usai Sembuh dari COVID-19 Ketenteraman Hati yang Utama Hal senada juga dikatakan Turyono, penyintas COVID-19 yang pernah dinyatakan positif sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

Imunitas seseorang, ungkapnya, akan lebih cepat menurun jika dihantui rasa ketakutan dan itu lebih membahayakan.

“Kita memang harus berhati-hati. Tapi yang berbahaya dari virus corona ini sesungguhnya roh ketakutan yang dihembuskan, sehingga orang yang terpapar imunitas tubuhnya jadi turun,” ucap rohaniawan dari Tegal, Jawa Tengah, yang kini telah sembuh dan menjadi relawan COVID-19 ini.

Setelah mengetahui dirinya OTG terpapar virus COVID-19, Turyono berusaha tetap tenang dan menenteramkan hati, semisal dengan berdoa atau bernyanyi.

Ia juga rutin melakukan terapi dengan olahraga untuk meningkatkan imunitas tubuhnya hingga akhirnya sembuh.

Turyono mengakui bahwa ia sempat sedikit merasa cemas selama dirawat di rumah sakit sehingga mengalami susah tidur.

Akibatnya, justru muncul penyakit lain, termasuk darah tinggi, lantaran kurang istirahat. Maka, kata Turyono, kunci kesembuhan pasien COVID-19 adalah ketentraman hati.

Virus corona: Masih ada salat tarawih berjemaah, Wapres: 'ujian puasa tahun  ini bersabar hadapi Covid-19' - BBC News Indonesia
foto : BBC

“Kalau kita bersuka cita, bergembira, itu akan menjadi support. Makanya saya hanya istirahat, olahraga, bernyanyi, dan berdoa. Itu sebagai pengganti infus, semangat yang membuat saya kuat,” bebernya.

Jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan untuk menangkal infeksi COVID-19 dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak (social distancing) dan menghindari kerumunan.

Sumber : Yufid.TV – Pengajian & Ceramah Islam

Loading

You cannot copy content of this page