Heboh! Dirjen Olahraga Mengundurkan Diri, Pasca Ratu Bulu Tangkis Taiwan Terima Perlakuan Tak Layak

Direktur Jenderal (Dirjen) Administrasi Olahraga Taiwan, Chang Shao-hsi telah mengajukan pengunduran dirinya atas insiden kontroversial yang menimpa atlet bulu tangkis Taiwan.

Pengaturan kursi penerbangan dan akomodasi atlet Taiwan Tai Tzu-ying yang berpartisipasi di Olimpiade Tokyo di Jepang menjadi sorotan setelah Tai Tzu-ying, pemain bulu tangkis No 1 dunia, mengeluh bahwa ia harus terbang di penerbangan ekonomi ke Tokyo pada hari Senin (19/7/2021).

Tak hanya sampai di situ, keluhan lainnya muncul s

aat tim bulu tangkis negeri Formosa yang mencoba peruntungannya dalam kompetisi global itu harus menginap di hotel murah yang dinilai kurang layak.

Kontroversi ini memicu permintaan maaf dari Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen dan sejumlah pejabat negeri Formosa pada hari Selasa (20/7/2021) yang menyatakan penyesalan karena gagal memenuhi janji mereka tentang tempat duduk yang luas untuk para atlet yang ikut dalam kompetisi Olimpiade Tokyo di Jepang.

Di hari yang sama, Chang mengatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya atas insiden tersebut.

Ketika perdebatan berlanjut tentang alasan untuk menempatkan atlet di kelas ekonomi, yang diduga untuk tujuan pencegahan COVID-19, sementara anggota komite Olimpiade Tokyo dan pejabat olahraga menduduki kursi kelas bisnis pada penerbangan charter, partai-partai oposisi dengan bersemangat mencari seseorang untuk disalahkan atas keputusan tersebut.

Menurut Partai Kekuatan Baru (NPP), koordinator Olimpiade Tokyo, Victor Chang menyarankan dalam pertemuan online pada tanggal 6 Juli lalu agar para atlet terbang di kelas penerbangan ekonomi untuk memastikan jarak sosial antar atlet bulu tangkis yang bertanding di Olimpiade Tokyo di Jepang.

Partai NPP tersebut mengutip informasi yang diberikan oleh Administrasi Olahraga, yang mengatakan risalah pertemuan tidak tersedia.

Victor Chang adalah pengawas Rumah Sakit Benih Tanah Taiwan dan wakil presiden komite Olimpiade.

Saat dimintai keterangan, dia membantah tuduhan mengenai pengaturan kelas perjalanan. Ia mengatakan dia hanya berbicara dengan pihak panitia Olimpiade Tokyo tentang bagaimana cara menghindari karantina COVID-19 bagi para atlet yang ikut bertanding di Olimpiade Tokyo di Jepang, laporan media UDNNews.

Pada tahun 2020 lalu, Chang dijatuhi hukuman 40 bulan penjara oleh Pengadilan Distrik Taoyuan karena penggelapan pajak yang melibatkan dana lebih dari NT$ 400 juta.

Kasus ini merupakan kasus yang terkait dengan dugaan penjajakan pengaruh oleh mantan anggota Dewan Keamanan Nasional.

Partai NPP menyesalkan fakta bahwa seseorang dengan catatan kriminal telah memegang peran dominan di badan administrasi Olimpiade Taiwan, dengan mengatakan ini memerlukan reformasi drastis.

Sumber : 東森新聞 CH51, 中時新聞網, UDNNews

Loading

You cannot copy content of this page