Jangan Percaya Hoax, Berikut Fakta-Fakta Vaksin Medigen!

Saat ini hampir sebanyak 600.000 dosis vaksin COVID-19 domestik yang dikembangkan oleh Medigen Vaccine Biologics Corp. (高端疫苗, MVC) mulai didistribusikan untuk vaksinasi corona warga masyarakat Taiwan yang telah dimulai pada hari ini, Senin (23/8/2021).

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan juga telah memberikan daftar informasi keamanan tentang vaksin tersebut, menjawab kepanikkan warga masyarakat yang masih banyak bertanya-tanya mengenai efektivitas dan keamanan vaksin lokal tersebut.

Medigen adalah vaksin pertama yang dikembangkan oleh peneliti Taiwan untuk melawan wabah COVID-19, dimana 614.204 dosis vaksin MVC ini telah diuji dan siap untuk pemberian putaran pertama dari tanggal 23 hingga 29 Agustus 2021.

Putaran awal vaksin Medigen ini akan mencakup orang-orang yang berusia di atas 65 tahun, mereka yang berusia antara 20 hingga 64 tahun dari kategori kesembilan penerima vaksin corona yang memenuhi syarat dan anggota masyarakat umum antara 36 hingga 64 tahun.

Dosis dan interval vaksinasi

Saat ini, vaksin Medigen disetujui digunakan untuk mereka yang berusia 20 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan dalam 2 dosis, dimana setiap dosis masing-masing 0,5 mililiter dengan interval antara dosis pertama dan dosis kedua berjarak selama 28 hari.

Efek keamanan dan perlindungan

Vaksin Medigen diklaim tidak mengandung partikel virus SARS-CoV-2 yang dapat direproduksi, dan orang tidak akan tertular COVID-19 sebagai akibat dari inokulasi tersebut. Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin MVC dianggap memiliki tingkat keamanan yang baik.

Menurut analisis hasil uji klinisnya, data imunogenisitas dan antibodi penetral serum penerima Medigen memenuhi standar berdasarkan indikator terkait perlindungan yang diproduksi oleh vaksin yang diperoleh dari luar negeri dan disetujui untuk otorisasi penggunaan darurat (EUA).

Dalam uji klinis Fase II, subkelompok penerima vaksin yang diuji untuk tujuan EUA ditemukan memiliki tingkat serorespons (potensi respons) sebesar 95,5%, jauh lebih tinggi dari persyaratan standar yakni sebesar 50%.

Kontraindikasi vaksinasi

Mereka yang memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin tidak boleh menerima vaksin.

Tindakan pencegahan vaksin

– Bagi individu yang mengalami demam atau menderita penyakit akut, sedang atau berat harus menunggu sampai kondisinya stabil sebelum melakukan vaksinasi corona.

– Vaksin tidak dapat digunakan secara bergantian dengan merek lain. Jika dua dosis vaksin COVID-19 yang berbeda digunakan secara tidak sengaja, suntikan tambahan tidak disarankan.

– Vaksin tidak dapat diberikan terlalu cepat sebelum atau sesudah vaksin lain. Direkomendasikan selang waktu minimal 14 hari antara vaksin COVID-19 dan vaksin penyakit lain.

– Orang dengan fungsi kekebalan yang lemah, termasuk mereka yang menerima terapi imunosupresif, mungkin memiliki respons kekebalan yang lemah terhadap vaksin.

Wanita hamil dan menyusui

– Saat ini, ada kekurangan uji klinis dan data keamanan untuk wanita hamil, tetapi studi observasional klinis telah menunjukkan bahwa wanita hamil yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 akan lebih rentan mengalami sakit parah dibandingkan individu lainnya.

– Jika ibu hamil berisiko tinggi terpapar COVID-19 di tempat kerja atau memiliki penyakit kronis yang cenderung menyebabkan penyakit parah, mereka dapat mendiskusikan manfaat dan risiko vaksinasi dengan dokter terlebih dahulu.

– Jika seorang wanita menyusui berada dalam kelompok berisiko tinggi (seperti staf medis) yang direkomendasikan untuk inokulasi, vaksinasi harus diselesaikan. Saat ini, keamanan vaksin untuk wanita menyusui dan dampaknya terhadap ASI atau bayi menyusui belum sepenuhnya dievaluasi, tetapi secara umum diyakini tidak akan menimbulkan risiko. Setelah divaksinasi, menyusui dapat dilanjutkan.

Tindakan pencegahan setelah vaksinasi

– Sebagai tindakan pencegahan untuk kemungkinan kecil terjadinya reaksi alergi, penerima vaksin harus tetap berada di tempat vaksin diberikan selama 15 menit. Setelah pergi, penerima disarankan untuk mengamati gejala selama 15 menit tambahan.

– Orang yang memiliki reaksi alergi akut terhadap suntikan vaksin harus tetap tinggal di atau dekat tempat vaksinasi setidaknya selama 30 menit setelah vaksinasi.

– Mereka yang menggunakan obat antikoagulan atau individu yang memiliki fungsi pembekuan darah yang abnormal harus menekan bekas suntikan setidaknya dua menit setelah injeksi dan mengamati apakah masih ada perdarahan atau hematoma yang terjadi.

Kemungkinan reaksi dan tindakan pencegahan setelah vaksinasi

– Reaksi yang paling sering dilaporkan setelah vaksinasi Medigen adalah nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di tempat suntikan. Seseorang harus menghindari menggosok atau menggaruk tempat suntikan vaksin, akan tetapi disarankan untuk dikompres dengan es batu di tempat suntikan untuk meredakan nyeri dan bengkak yang timbul pasca vaksinasi.

– Jika seseorang mengalami abses, demam terus-menerus, atau reaksi alergi yang parah (seperti sesak napas, mengi, pusing, detak jantung yang tiba-tiba menjadi lebih cepat, atau timbul ruam di bagian tubuh) dan gejala lain, seperti: kemerahan, bengkak, dan benjolan keras di tempat vaksinasi, diimbau untuk segera mencari perhatian medis dan memberi tahu dokter tentang vaksinasi corona yang baru dijalani.

– Mintalah dokter untuk melaporkan gejala yang dialami ke departemen kesehatan setempat atau Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan.

– Meski peluang tertular COVID-19 dapat dikurangi melalui vaksinasi, namun tetap memungkinkan untuk terinfeksi. Oleh karenya, penerima vaksin masih perlu memantau kesehatan diri dan mengamati langkah-langkah pencegahan epidemi.

Efek samping yang paling umum

Efek samping yang umum dialami penerima vaksin corona Medigen diantaranya adalah:

– Nyeri/nyeri di tempat suntikan: 71,2%

– Ngilu/badan tak bertenaga:  36%

– Nyeri otot: 27,6%

– Sakit kepala: 22,2%

– Diare: 15,1%

– Pembengkakan di tempat suntikan: 10,5%

– Merasa mual dan muntah: 7,7%

– Timbul kemerahan di tempat suntikan: 4,9%

– Demam:  0,7%

Reaksi lain yang mungkin terjadi:

– Gatal, menggigil, ruam, nasofaringitis, nyeri orofaringeal, palpitasi di tempat suntikan: tergolong jarang (kurang dari 1 kasus dibanding 1.000 orang hingga <1/100 orang).

– Kelumpuhan saraf wajah: jarang (kurang dari 1 kasus dibandingkan 1000 orang penerima vaksin)

*Selama masa tindak lanjut, seorang individu dalam kelompok penerima vaksin Medigen dilaporkan mengalami kelumpuhan saraf wajah akut. Individu tersebut mengalami reaksi merugikan ini 13 hari setelah dosis kedua diterima.

Bahan-bahan pembuatan vaksin medigen

Medigen adalah vaksin subunit protein dengan antigen recombinant spike protein (S-2P). Vaksin ini juga mengandung eksipien: CpG 1018, Aluminium hidroksida, larutan buffer Fosfat.

Gimana? Sobat IndoGo jadi semakin yakin untuk divaksinasi dengan vaksin Medigen?

Sumber : 東森新聞 CH51, 三立iNEWS

Loading

You cannot copy content of this page