Heboh! Warga Adu Mulut & Ricuh Berebut Antrean Vaksin Pfizer

Satu di antara nama vaksin Covid-19, yakni Pfizer, menjadi trending di Twitter. Vaksin Pfizer populer menjadi bahasan warga di media sosial pada hari ini, Rabu (25/8/2021).

Diberitakan sebelumnya, Vaksin Pfizer akan disuntikkan untuk masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Sejumlah 1,5 juta warga Jabodetabek akan menerima vaksinasi Covid-19 dengan Pfizer tahap pertama setiba di Indonesia. Di sisi lain, berbagai hal perlu diketahui bagi calon penerima Pfizer.

Seperti halnya prioritas penerima Pfizer merupakan pengidap immuno compromised, seperti pengidap penyakit kronis, autoimun, komorbid berat, dan gangguan imunologi lain. Adapun Pfizer trending Twitter terjadi pada Rabu pagi ini.

Pantauan Tribunnews.com, sebanyak 417.000 cuitan membubuhkan nama vaksin buatan Amerika Serikat itu.

Beberapa di antara cuitan warganet adalah membagikan berita Pfizer mulai disuntikkan di Jakarta.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, 1,5 juta vaksin Pfizer ini merupakan vaksin Pfizer perdana yang tiba di Indonesia.

Rencananya, total ada 50 juta dosis vaksin Pfizer yang disebut BNT 162b2 melalui kerjasama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE.

Vaksin buatan Amerika Serikat ini telah mengantongi Izin Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021 lalu.

Adapun vaksin Pfizer ini dibuat menggunakan platform messenger RNA (mRNA). Platform ini adalah pengembangan metode baru.

Metode ini berbeda dari vaksin umumnya seperti vaksin Sinovac yang dikembangkan dari virus yang dilemahkan yang disebut inactivated viruses.

Soal efikasi, berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan  keberhasilan sebanyak 95,5% dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100%.

Data imunogenisitas menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin Comirnaty dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik.

Dikutip dari laman Kemenkes, Senin (23/8/2021), vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY ini disuntikkan kepada masyarakat yang belum pernah menerima vaksin Covid-19.

Untuk tahap pertama, penyalurkan vaksin Pfizer hanya untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pertimbangannya, Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan karena secara spesifikasi vaksin ini harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara – 90 hingga – 60 derajat Celcius.

“Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Widyawati, MKM.

Dikutip dari Kompas.com, berikut lokasi vaksinasi dengan vaksin Pfizer di Jakarta:

1. Puskesmas Kecamatan Cilandak,

2. BPSDM Kementerian Kesehatan Hang Jebat,

3. Gedung Judo Kelapa Gading,

4. Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus.

Calon penerima vaksin harus memenuhi sejumlah syarat yakni:

1. Ber-KTP DKI Jakarta atau berdomisili di DKI Jakarta;

2. Belum pernah mendapat dosis 1 vaksin Covid-19;

3. Berusia di atas 18 tahun ke atas;

4. Bila memiliki komorbid, membawa surat rekomendasi dokter spesialis yang merawat;

5. Tidak berlaku untuk booster atau dosis ketiga Seluruh pendaftaran vaksinasi Covid-19 menggunakan Pfizer dilakukan melalui online lewat aplikasi JAKI.

Dari hasil uji klinis, efek samping vaksin Pfizer pasca-vaksinasi sebagian besar bersifat ringan. Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan.

– Nyeri badan di tempat bekas suntikan;

– Kelelahan;

– Nyeri kepala;

– Nyeri otot;

– Nyeri sendi;

– Demam.

Namun demikian, reaksi-reaksi tersebut dianggap ringan dan biasa terjadi pada imunisasi dari berbagai jenis vaksin pada umumnya.

Sebab, reaksi-reaksi atau efek samping vaksin Pfizer tersebut menunjukkan respons tubuh terhadap benda asing yang masuk.

Sumber : Tribunnews, Tribun Timur, Kompas

Loading

You cannot copy content of this page