Ganti Majikan Tak Ada Biaya, Agensi Curang Segera Laporkan Bisa Dapat Bonus NT$ 20.000

Baru-baru ini tindak kecurangan dari agensi pekerja migran di negeri Formosa kembali menjadi sorotan.

Pasalnya terdapat sejumlah agensi yang menjadi tengkulak yang meminta pekerja migran yang hendak berganti majikan untuk membayar sejumlah biaya.

Tak tanggung-tanggung, biaya yang ditagih agensi bagi pekerja migran Indonesia di Taiwan yang hendak berpindah majikan dilaporkan mencapai hingga NT$ 10.000.

Jumlah ini sungguh memberatkan para pahlawan devisa Indonesia yang sedang mencari nafkah di negeri Formosa.

Hal ini pertama kali terungkap ke publik dari anggota parlemen DPP, Lin Chuyin dan legislator lainnya yang menerima keluhan dari pekerja migran yang mengatakan bahwa mereka harus membayar biaya yang mencapai hampir 1 bulan kerja kepada agensi saat hendak berganti majikan.

Mereka lantas meminta Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan untuk menyelidiki kecurangan yang dilakukan oleh agensi-agensi nakal dan memberantas aturan seperti itu serta meningkatkan langkah-langkah perlindungan bagi pekerja migran di Taiwan.

Sebelumnya, anggota DPP, Lin Chuyin, Hong Shenhan, dan Lai Pinyu mengadakan konferensi pers di Legislatif Yuan pada hari Kamis (23/9/2021). Lin mengatakan bahwa dia menerima keluhan dari pekerja migran yang melaporkan bahwa mereka merasa diperbudak oleh agensi dengan adanya pungli (pungutan liar) saat  hendak berpindah majikan.

Lin juga menunjukkan hasil percapakannya dengan TKI dan pekerja migran asal Vietnam yang menjadi korban praktik ilegal dari agensi nakal.

Bahkan ada pekerja migran yang melaporkan bahwa ia harus merogoh saku hingga NT$ 25.000 dan memberikannya kepada agensi untuk diproses pindah majikan.

Pekerja migran yang buta akan aturan dan kebijakan baru tentang undang-undang ketenagakerjaan menjadi sasaran empuk para agensi nakal untuk meraup keuntungan dari kecurangan ini.

Setelah pembatasan epidemi corona diperketat akibat wabah corona, tampaknya semakin banyak agensi nakal yang berkeliaran dan mencekik pekerja migran di Taiwan.

Hong menunjukkan bahwa sulit bagi pekerja migran untuk mendapatkan dokumen-dokumen untuk perpindahan majikan secara mandiri. Selain itu ada pula kasus dimana majikan diblokir aksesnya oleh agensi dengan menggunakan berbagai metode untuk memblokir informasi yang seharusnya mereka ketahui.

Sehingga hal ini akan memberi kesempatan bagi agensi untuk melakukan pungli terhadap pekerja migran. Sehingga ia mendesak MOL Taiwan untuk memberikan perkembangan terkini mengenai kebijakan perpindahan majikan kepada para pekerja migran di Taiwan dan menerapkan proses pendaftaran online yang lebih mudah diakses oleh pekerja migran di negeri Formosa.

Hong juga meminta MOL Taiwan memperkuat penyelidikan perantara yang tidak bermoral yang memungut pungli kepada pekerja migran di Taiwan. Hong mengatakan bahwa jangan sampai majikan dan pekerja migran berulang kali menjadi korban dari oknum-oknum tak bertanggung jawab ini.

Sedangkan Lai meminta agar Kementerian Tenaga Kerja Taiwan meninjau bagaimana menyederhanakan prosedur terkait pekerja migran yang beralih majikan, dan membangun platform informasi online multi-bahasa sesegera mungkin.

Sehingga ketika pekerja migran beralih majikan, mereka dapat langsung bertanya atau mengunduh dokumen yang berkaitan dengan proses itu secara mandiri untuk mencegah beberapa perantara yang tidak bermoral menipu pekerja migran atau majikan untuk mendapatkan pendapatan dari cara-cara yang curang.

Menurut “Hukum Layanan Ketenagakerjaan” dan “Biaya dan Standar Jumlah Organisasi Layanan Ketenagakerjaan Swasta”, perantara hanya dapat membebankan “biaya layanan” bulanan kepada pekerja migran yang ingin pindah majikan sebesar NT$ 1.500 hingga NT$ 1.800.

Bagi agensi yang melakukan pemungutan biaya tambahan dapat didenda 10 hingga 20 kali lipat dari jumlah pungli yang mereka lakukan serta daoat dicabut izin operasinya.

Lin Hongde, wakil direktur Departemen Pengembangan Tenaga Kerja (WDA) dari Kementerian Tenaga Kerja Taiwan menjawab bahwa ia berharap pekerja migran yang diharuskan membayar biaya pungli ini dapat segera melapor ke 1955 atau ke MOL Taiwan dengan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.

Menurut WDA Taiwan, jika diselidiki bahwa kecurangan itu benar dilakukan oleh pihak agensi, maka pekerja migran yang melaporkan kasus ini akan diberi bonus sebesar NT$ 20.000.

Sumber : 華視新聞 CH52, 公視新聞網, Liberty Times

Loading

You cannot copy content of this page