Geger! Seorang TKI di New Taipei Dinyatakan Positif Corona Meski 12 Kali Dites Negatif COVID-19, Kok Bisa?

Seorang pengasuh migran yang diidentifikasi berasal dari Indonesia yang sebelumnya telah dites sebanyak 12 kali dan dinyatakan negatif corona baru-baru ini dilaporkan positif terpapar COVID-19.

Menteri Kesehatan dan Kepala Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung dalam konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (29/9/2021) mengatakan satu-satunya infeksi lokal yang diumumkan pada hari Rabu adalah kasus corona no. 16.326.

Pasien merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berusia 30-an tahun yang tinggal di kota New Taipei.

TKW itu mulai mengalami sakit kepala pada tanggal 27 September 2021 dan mencari pengobatan medis. Ia diuji COVID-19 pada tanggal 28 September 2021.

Chen mengatakan bahwa TKI itu didiagnosis positif COVID-19 pada tanggal 29 September 2021. Departemen kesehatan kota New Taipei juga telah mendaftarkan 7 riwayat kontak kasus ini. Semuanya telah diberitahu untuk menjalani isolasi rumahan, sementara pencarian kontak tambahan terus berlanjut.

Philip Lo, wakil kepala divisi respons medis CECC, kemudian memberikan rincian tambahan mengenai kasus corona yang dikategorikan sebagai kasus lokal yang satu ini.

Menurut Lo, pekerja migran Indonesia (PMI) tersebut pertama kali masuk ke Taiwan pada bulan Februari tahun lalu.

Karena dia telah berganti majikan beberapa kali antara bulan April dan September tahun ini serta menemani pasien ke rumah sakit, dia telah dites virus corona beberapa kali.

Sejak Juli 2021, ia telah menjalani 7 kali tes PCR dan 1 kali tes antigen. Lo menambahkan bahwa dari bulan Mei hingga Juni, TKW tersebut menjalani 4 kali pengujian corona, artinya dia telah menjalani total 12 tes COVID-19.

Namun semua hasil tesnya menunjukkan bahwa ia negatif COVID-19. Adapun tes corona dengan hasil tes negatif terbarunya adalah pada tanggal 22 September 2021.

Lo mengatakan bahwa ada kesenjangan yang relatif besar dalam pengujian corona yang dijalani TKW tersebut antara bulan Juni dan Juli dan nilai Ct-nya adalah 33,9.

Menurut Lo, hal ini mungkin menunjukkan infeksi corona pada TKW tersebut di periode sebelumnya. Lo menyatakan TKI itu dites negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi IgG.

Lo menyimpulkan bahwa berdasarkan nilai Ct dan hasil tes antibodi, penilaiannya adalah bahwa infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi dari TKW tersebut bukanlah infeksi yang baru terjadi, akan tetapi TKW tersebut diduga telah tertular corona di masa lalu dan kecil beresiko menularkan penyakit tersebut kepada orang lain.

Nilai cycle threshold (Ct) mengacu pada jumlah siklus fluoresensi tes PCR yang terdeteksi dari tubuh pasien.

Umumnya, semakin tinggi nilai CT seseorang maka semakin lama virus tidak terdeteksi, sedangkan semakin rendah angkanya, semakin baru kemungkinan infeksi corona terjadi.

Sementara tes antibodi digunakan untuk menentukan apakah infeksi COVID-19 telah terjadi, tahap apa yang telah dicapai, dan apakah seseorang masih dapat menularkan corona.

Lo mengatakan jika seseorang negatif COVID-19 untuk antibodi IgM dan IgG, tidak ada bukti infeksi corona yang ditemukan.

Namun jika IgM positif dan IgG negatif, itu menandakan pasien berada pada stadium awal terpapar wabah corona.

Jika IgM positif dan IgG positif, kemungkinan pasien berada pada stadium menengah terinfeksi COVID-19.

Sedangkan jika IgM negatif dan IgG positif menandakan bahwa pasien sedang berada dalam fase pemulihan dan beresiko rendah untuk menularkan wabah corona ke orang lain.

Sumber : 自由時報電子報, 民視新聞網 Formosa TV News network

Loading

You cannot copy content of this page