Presiden Tsai Ing-Wen: Taiwan Akan Berupaya Sekuat Tenaga Halau Agresi China

Perseteruan antara Taiwan dan Tiongkok masih belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Bahkan agresi militer Tiongkok terhadap Taiwan dilaporkan kian meningkat.

Pada Selasa (5/10/2021), Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memperingatkan jika peningkatan ini terus berlanjut maka akan bisa menjadi bencana bagi perdamaian di kawasan itu. Terlebih jika Tiongkok berhasil mengambil alih wilayahnya.

President Tsai Ing-wen (left) listens to a briefing when attending the annual Han Kuang military drills in mid-September. File photo courtesy of the Presidential Office
foto : CNANews

Dalam sebuah esai yang diterbitkan di majalah Foreign Affairs, Tsai mencatat bahwa Taiwan berada di rantai pulau dari Jepang utara ke Kalimantan dan gangguan pada garis itu dapat mengacaukan Pasifik barat.

Dengan kata lain, hal tersebut tak hanya akan merugikan Tiongkok, namun juga pembangunan ekonomi di kawasan tersebut yang sudah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun.

“Kegagalan untuk mempertahankan Taiwan tidak hanya akan menjadi bencana besar bagi Taiwan,” tegas Tsai. “Itu akan membalikkan arsitektur keamanan yang telah memungkinkan perdamaian dan pembangunan ekonomi yang luar biasa di kawasan itu selama tujuh dekade.”

Peringatan Tsai datang hanya beberapa hari setelah Tiongkok mulai menerbangkan puluhan pesawat militer di zona pertahanan udara Taiwan. Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayah berdaulat dan kedua pemerintah telah lama berselisih mengenai siapa yang berhak atas nama “China.”

Beijing telah berjanji untuk mengambil Taiwan dengan paksa, jika perlu. Membalas dalam esai itu, Tsai mengatakan bahwa pulau itu akan membela diri terhadap setiap agresi dari Beijing. “Seiring negara semakin menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis Tiongkok, mereka harus memahami nilai bekerja dengan Taiwan,” tulisnya.

foto : Twitter

Lebih jauh, ia menekankan ketika Taiwan jatuh ke tangan Tiongkok maka bukan hanya keamanan kawasan saja yang mengalami bencana, namun juga sistem aliansi demokrasi. Jatuhnya Taiwan ke tangan Tiongkok menunjukkan bahwa hal yang bersifat otoriter telah lebih unggul dari demokrasi.

“Dan mereka harus ingat bahwa jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokrasi,” ujar Tsai. “Ini akan menandakan bahwa dalam kontes nilai global saat ini, otoritarianisme lebih unggul daripada demokrasi.”

Sumber : 中天電視, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page