Gelombang Pertama: 1.700 TKI Diperkirakan Akan Tiba di Taiwan Pada Bulan Ini

Otoritas Taiwan dilaporkan telah membuka kembali pintu bagi pekerja migran, khususnya dari Indonesia (TKI) pada pekan ini.

Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dalam konferensi pers pada hari Rabu (10/11/2021) menunjukkan bahwa gelombang pertama pengiriman PMI ke Taiwan yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 23 November 2021 akan membawa total 1.700 pekerja migran Indonesia ke negeri Formosa.

印尼移工解禁最快下周抵台- 生活新聞- 中國時報
foto : ChinaTimes

Pusat komando epidemi sentral (CECC) Taiwan juga telah menyiapkan 1.700 ruangan karantina bagi para pekerja migran Indonesia tersebut untuk memfasilitas masa karantina mandiri sebagai upaya pencegahan penularan wabah COVID-19 di Taiwan.

Taiwan akan mencabut pembatasan masuk bagi pekerja migran Indonesia pada hari Kamis (11/11/2021) dan pertama-tama mengizinkan 1.700 pekerja migran dari Indonesia yang terdiri dari 850 PMI yang bekerja di fasilitas perawatan dan pabrik manufaktur dan 850 TKI yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga, laporan CNANews.

Sebelumnya pemerintah Taiwan melarang masuknya pekerja migran Indonesia ke Taiwan pada bulan Desember 2020 sebagai tanggapan atas lonjakan kasus COVID-19 yang didatangkan dari negara Asia Tenggara itu.

Sejak larangan tersebut, sebanyak 12.730 pekerja Indonesia telah terdaftar untuk bekerja di Taiwan, dengan pengasuh migran menyumbang jumlah terbesar yaitu 6.204 orang, diikuti oleh 4.755 pekerja kerah biru dan 988 ABK PMI, kata Benny Rhamdani, kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI), dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada hari Rabu (10/11/2021).

Indonesian Ministry of Manpower officials announce that Taiwan will open its borders to Indonesian migrant workers on Nov. 11.
foto : CNANews

Baik CECC Taiwan maupun Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan mengkonfirmasi masuknya pekerja migran Indonesia mulai hari ini Kamis (11/11/2021). Sebanyak 1.700 kamar di pusat karantina yang dikelola pemerintah telah tersedia, katanya pada konferensi pers harian CECC Taiwan.

Di sisi lain, Hsueh Chien-chung, seorang kepala divisi di Badan Pengembangan Tenaga Kerja (WDA) dari Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, mengatakan sebuah rencana yang mengizinkan pekerja migran Indonesia memasuki Taiwan dalam dua tahap telah dikirim ke CECC Taiwan untuk disetujui.

Akan tetapi tanggal pelaksanaannya akan diputuskan oleh CECC Taiwan, kata Hsueh kepada wartawan media lokal Taiwan.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (9/11/2021), kementerian tenaga kerja Taiwan mengatakan setelah pertemuan online dengan otoritas tenaga kerja Indonesia tentang pencabutan larangan dan langkah-langkah pencegahan epidemi COVID-19 terkait yang diharapkan Taiwan untuk membuka kembali perbatasannya untuk pekerja Indonesia pada awal minggu ini.

Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa pekerja migran Indonesia akan menjadi pekerja migran asing yang pertama diberikan izin masuk ke Taiwan setelah negara tersebut melarang masuknya semua pekerja migran asing menyusul lonjakan kasus COVID-19 domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Taiwan mulai 19 Mei lalu.

首波印尼移工最快下週入境/集中檢疫所釋出1700床印尼盼我立即開放6000人- 生活- 自由時報電子報
foto : LTNNews

Meskipun larangan tersebut dicabut, masuknya pekerja migran akan ditangguhkan lagi dari 14 Desember hingga 14 Februari ketika sebagian besar warga negara Taiwan diperkirakan akan kembali ke negeri Formosa untuk merayakan tahun baru Imlek diperkirakan akan menyebabkan keterbatasan ruang karantina.

Menurut data MOL Taiwan, hingga akhir September 2021 terdapat 690.025 orang pekerja migran di Taiwan, dengan jumlah terbesar berasal dari Indonesia sebanyak 245.365 orang, diikuti pekerja migran dari Vietnam sebanyak 241.626 orang, pekerja migran dari Filipina sebanyak 145.288 orang dan pekerja migran dari Thailand sekitar 57.738 orang.

Sumber : CNANews

Loading

You cannot copy content of this page