Wabah Corona di Indonesia Menggila, Bagaimana Tanggapan Istana?

Pemerintah RI menegaskan belum perlu menarik rem darurat meski kasus Covid-19 melonjak. Angka keterisian di rumah sakit dinilai masih terkendali.

Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo.

“Data mingguan terakhir menunjukkan meski angka kasus meningkat tinggi namun angka keterpakaian rumah sakit masih sangat terkendali. Sehingga rem darurat belum perlu ditarik,” ujar Abraham di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, kesiapan pemerintah menghadapi Omicron menjadi lebih baik karena selalu melibatkan para pakar serta mengandalkan data dan kajian ilmiah. Dia mencontohkan soal derajat keparahan Omicron yang sudah terbukti kebenarannya.

“Setelah kita kaji karakteristik keparahan Omicron lebih ringan dari Delta, pemerintah pun mengambil kebijakan untuk prioritas isoman atau isoter bagi yang bergejala ringan atau tanpa gejala, dan memprioritaskan RS bagi lansia atau yang memiliki komorbid,” tutur Abraham.

“Ini bukti nyata kesiapan pemerintah menghadapi Omicron,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Bram ini juga memastikan perubahan level PPKM akan disesuaikan dengan asesmen setiap daerah. Tambahan keterisian tempat tidur rumah sakit dan capaian vaksinasi menjadi indikator.

“Arahan Bapak Presiden dalam ratas evaluasi PPKM kemarin capaian vaksinasi harus terus ditingkatkan dan protokol kesehatan harus semakin disiplin,” ucapnya.

Sementara itu terkait kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), kata Abraham, tetap mengikuti level PPKM sesuai SKB 4 Menteri serta Surat Edaran (SE) Mendikbud dan Menag.

“Soal PTM tidak ada yang berubah,” ucapnya singkat.

Sumber : CNN Indonesia, Sekretariat Presiden, iNewsid

Loading

You cannot copy content of this page