Kerap Live di TikTok, Pekerja Migran Buka Bisnis Ilegal di Taoyuan hingga Raup NT$ 300.000/Hari

Seorang pekerja migran berjenis kelamin wanita yang diidentifikasi berasal dari Vietnam bermarga Chen diketahui datang ke Taiwan sebagai pekerja migran namun ia tiba-tiba beralih profesi menjadi ahli bedah plastik sejak bulan Maret tahun lalu.

A Vietnamese woman surnamed Chen came to Taiwan as a migrant worker, but she opened a medical beauty studio and turned into a plastic surgery doctor. She often promotes it on Douyin, Facebook and other online platforms, attracting many fellow villagers to come to her door.  (provided by the reader)
foto : ETtoday

Ia menyewa sebuah gedung di dalam gedung dekat Stasiun Kereta Api Zhongli, Taoyuan, wilayah bagian utara Taiwan dan membuka studio kecantikan, dimana dia melakukan praktik medis ilegal.

Di studio kecantikannya itu ia menyediakan layanan suntik putih, operasi kelopak mata, operasi hidung hingga operasi plastik vagina untuk bisa kembali perawan bagi sesama pekerja migran dan penduduk imigran baru.

Untuk menarik lebih banyak pelanggan datang ke studio kecantikannya, ia tidak hanya memposting foto perbandingan sebelum dan sesudah operasi.

Tetapi dia bahkan berhasil menarik pelanggan melalui siaran langsung online dari proses operasi yang kerap ia bagikan melalui live streaming di akun media sosial (medsos) seperti TikTok dan Facebook dengan nama samaran Anna.

Karena bisnisnya yang bagus dan pelanggan yang terus bertambah, PMA ini juga mempekerjakan sejumlah pekerja untuk bergabung bisnis ilegalnya dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Tenaga kerja wanita (TKW) itu mengklaim bahwa dia bisa mendapatkan hingga NT$ 300.000 hanya dalam sehari.

Untuk menghindari sergapan pihak berwenang, Chen kerap berganti tempat untuk memulai bisnis ilegal ini dan terus mengumpulkan pundi-pundi uang dari hasil bisnis ilegal yang ia jalankan.

Selain melanggar aturan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di Taiwan, pekerja migran asing (PMA) ini ternyata tidak memiliki lisensi medis dan tidak mempunyai izin medis untuk membuka praktek klinik kecantikan tersebut.

Chen Nu, a beautiful secret doctor, deliberately counted the banknotes in front of the camera to create a beautiful and rich image.  (provided by the reader)
foto : ETtoday

Selain memanfaatkan postingan medsos untuk menambah pelanggan ke studio kecantikannya, Chen juga sering memposting foto dirinya sedang makan di restoran mewah dan memakai aksesoris emas untuk memamerkan kekayaannya.

Ia juga pernah memposting gaya hidup mewahnya saat menghitung tumpukkan uang di depan kamera untuk menunjukkan citra bahwa ia merupakan pekerja migran yang sukses.
postingannya yang glamor dan penampilannya yang cantik membuat Chen dengan cepat menjadi populer dan jumlah pengikut di akun media sosialnya melonjak menjadi 8.000 orang hanya dalam beberapa bulan.

Namun di tengah gemerlapnya kemewahan yang diraup Chen, ternyata ia juga mulai mendapatkan kontroversi dan perselisihan.

A Ming (nama samaran), suami Taiwan dari warga imigran baru yang istrinya, Xiaomei (nama samara) menjadi korban mal praktik dari klinik kecantikan ilegal Chen buka suara dan bahkan melaporkan studio kecantikan milik PMA itu ke publik.

A Ming mengatakan pada bulan Juli tahun lalu, istrinya bertemu Chen karena perkenalan dari sesama penduduk imigran baru di Taiwan.

Xiaomei pun segera membuat janji untuk bertemu di studio kecantikan milik Chen. Setelah Xiaomei tiba, dia menemukan meja operasi yang dipenuhi dengan suntikan penghancur lemak, asam hialuronat dan obat-obatan lain yang tidak diketahui kandungannya yang diduga dipakai Chen untuk menangani pelanggannya.

Chen meyakinkan Xiaomei bahwa prosedur operasi plastik yang ia lakukan aman dan tergolong murah hingga Xiaomei pun terbujuk dan menghabiskan NT$ 26.000 untuk operasi kelopak mata.

Namun malangnya setelah dioperasi, Xiaomei malah menemukan kejanggalan pada mukanya dimana kelompak mata kiri dan kanannya tidak simetris.

Bukannya menjadi lebih cantik, Xiaomei mengaku malah ia terlihat lebih buruk usai operasi plastik yang dilakukan oleh Chen.

Chen's studio is doing very well, and there are many hyaluronic acid and fat-dissolving injections on the scene.  (provided by the reader)
foto : ETtoday

Xiaomei yang kaget dan panik dengan kondisi mukanya yang berubah menjadi lebih buruk lantas menghubungi Chen untuk berkonsultasi, malangnya Chen malah memblokir Xiaomei dan tidak mengubrisnya sama sekali.

Xiaomei yang kesal akhirnya melaporkan kepada pihak berwajib mengenai malpraktik yang dilakukan Chen kepadanya dan berharap Chen segera ditangkap agar tidak ada lagi korban dari praktik studio kecantikan ilegal milik Chen.

Sumber : ETtoday

Loading

You cannot copy content of this page