Adopsi Metode Baru, Taiwan Hentikan Pelacakan Kontak Kasus COVID-19

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan yang juga menjabat sebagai ketua Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (7/4/2022) mengatakan bahwa pelacakan kontak COVID-19 telah ditangguhkan sebagian di Taiwan dan model pengendalian penyakit baru sedang diberlakukan, di tengah peningkatan kasus domestik dari infeksi corona.

Penangguhan segera pelacakan kontrak hanya berlaku untuk individu yang dites positif COVID-19 di Taiwan, baik pada saat kedatangan di bandara atau selama masa karantina wajib, kata Chen.

Keputusan itu dibuat dalam upaya untuk membebaskan sumber daya medis untuk memantau peningkatan jumlah kasus COVID-19 domestik, ungkap Chen, setelah dia melaporkan 531 kasus baru dari wabah corona pada hari Kamis (7/4/2022) dimana sebanyak 382 kasus diantaranya merupakan infeksi domestik dan 149 kasus impor.

Chen mengatakan pelacakan kontak pada kasus impor baru hanya akan dilakukan jika ada di antara mereka yang diyakini terkait dengan infeksi cluster COVID-19 di hotel karantina atau pusat karantina di Taiwan.

Sebelumnya, Taiwan telah melaporkan informasi pelacakan kontak pada kasus COVID-19 yang diimpor melalui mekanisme Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) Organisasi Kesehatan Dunia.

Mengenai peningkatan harian infeksi domestik baru-baru ini, Chen mengatakan tujuan saat ini adalah untuk mengendalikan situasi pandemi di dalam negeri, meskipun tidak mungkin untuk mencapai nol kasus domestik baru saat ini.

Meskipun lonjakan kasus lokal baru-baru ini, Chen mengatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 domestik harian di Taiwan masih rendah dibandingkan dengan banyak negara lain.

Chen mengutip contoh 534 kasus baru per 100.000 penduduk yang dilaporkan di Korea Selatan pada hari Selasa (5/4/2022).

Begitu orang-orang di Taiwan bersatu dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dengan benar untuk mencegah penyebaran virus, situasinya pandemi domestik di Taiwan akan dapat segera dikendalikan, kata Chen.

Berdasarkan penularan wabah COVID-19 varian Omicron yang diamati di banyak negara lain di seluruh dunia, Chen menambahkan bahwa ada kemungkinan infeksi di Taiwan akan memuncak dalam satu atau dua bulan ke depan.

“Kami tidak berharap wabah corona akan berhenti sekarang, tetapi kami berharap penyebarannya meningkat perlahan, sehingga kapasitas medis Taiwan tidak akan kelebihan beban,” kata Chen.

Sementara itu, pada hari Rabu (6/4/2022) sebelumnya, Kabinet Legislatif Yuan mengumumkan bahwa Taiwan mengadopsi model baru untuk pengendalian infeksi COVID-19.

Di bawah “model baru,” ini pemerintah Taiwan telah melepaskan tujuannya untuk mencapai nol kasus COVID-19, tetapi ini tidak berarti membiarkan pandemi tidak terkendali, kata juru bicara Kabinet Legislatif Yuan, Lo Ping-cheng mengutip pernyataan dari Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng –chan.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan pejabat Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan, Perdana Menteri Su mengatakan bahwa ketika Taiwan bergerak menuju tahap baru pencegahan epidemi COVID-19, ia berharap pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama untuk secara bertahap membuka perbatasan dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat dan ekonomi lokal, menurut Lo.

Dalam laporan yang disampaikan kepada Kabinet Legislatif Yuan pada hari Kamis (7/4/2022), MOHW Taiwan mengatakan Taiwan akan secara aktif mengelola situasi COVID-19 lokal sambil membuka perbatasannya, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi nasional dan mata pencaharian warga masyarakat.

Sumber : CNEWS匯流新聞網, CNANews, udn video

Loading

You cannot copy content of this page