Kasus Lokal COVID-19 Terus Melonjak, Taiwan Pesan 700.000 Pil Antivirus Buatan Pfizer

Menanggapi lonjakan kasus lokal wabah corona yang meningkat signifikan, pemerintah Taiwan telah memesan sebanyak 700.000 pil antivirus COVID-19 Paxlovid buatan Pfizer.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan, Chen Shih-chung yang juga menjabat sebagai Ketua Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan memberi keterangan dalam siaran pers pada hari Senin (11/4/2022).

Di tengah lonjakan infeksi cluster COVID-19 domestik, pemerintah Taiwan berjanji untuk membuka perbatasan secara bertahap.

Sebelumnya pemerintah Taiwan sukses mengendalikan pandemi dengan baik berkat langkah pengendalian secara dini dan ketat.

Namun, infeksi harian COVID-19 meningkat dalam beberapa pekan belakangan hingga Selasa (12/4/2022) kemarin tercatat sebanyak 551 kasus penularan wabah COVID-19 secara lokal yang mencatat rekor kasus harian corona tertinggi yang dikonfirmasi pada tahun ini.

Meski demikian, CECC Taiwan mengatakan pihak berwenang tetap waspada meskipun jumlah peningkatan kasus COVID-19 lokal di Taiwan masih relatif lebih sedikit dibandingkan negara-negara lain.

Data kementerian kesehatan menunjukkan 99,6 persen pasien COVID-19 sepanjang tahun ini mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.

Menkes mengatakan pesanan ratusan ribu pil antivirus COVID-19 ini diperkirakan cukup untuk pengobatan 3 persen penduduk Taiwan.

Separuh dari pesanan tersebut akan tiba pada kuartal kedua tahun ini. “Obat (COVID) itu dapat mencegah penyakit serius dan sangat membantu pencegahan pandemi secara keseluruhan,” kata Chen kepada awak media.

Sejak awal tahun ini, Taiwan melaporkan 3.976 kasus lokal. Dari jumlah itu, hanya 13 orang pasien kritis dan dua orang meninggal.

Taiwan masih mewajibkan pemakaian masker dan hampir 80 persen dari populasinya sudah mendapatkan dosis ke-2 vaksin COVID-19, sementara lebih dari 50 persen dari mereka sudah disuntik dosis ke-3.

Otoritas secara bertahap melonggarkan aturan karantina bagi seluruh pendatang di pulau tersebut, namun sebagian besar warga asing masih dilarang masuk.

Sumber : Infotimes, 東森新聞 CH51, CDC Taiwan

Loading

You cannot copy content of this page