50 Juta Budak Modern Sedunia, Wanita dan Anak-anak Paling Menderita

Foto : Warta Berita

Pekerja migran dari manca negara bekerja di bawah terik matahari dan angin kencang untuk membangun infrastruktur ajang Piala Dunia FIFA pada akhir tahun, tapi sepanjang bertahun-tahun ini masalah hak asasi manusia (HAM) mereka selalu meraih prihatin, termasuk cedera, upah tak terbayar, penganiayaan dan pemaksaan kerja ilegal.

Satu dari setiap 150 orang di dunia adalah budak modern

Menurut laporan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejumlah 27,6 juta orang mengalami pemaksaan kerja pada tahun lalu, termasuk 3,3 juta anak-anak; dan sejumlah 22 juta orang dipaksa menikah, berarti satu dari setiap 150 orang di dunia adalah budak modern.

Korban pemaksaan kerja dan perkawinan membludak 10 juta orang

PBB menargetkan menghapus semua bentuk budak modern sebelum 2030, tapi antara 2016 dan 2021, korban pemaksaan kerja dan perkawinan ditemukan membludak sebanyak 10 juta orang.

Masalah HAM Xinjiang, pemaksaan kerja muslim Uighur menjadi sorotan

Mengenai masalah HAM warga Xinjiang dan pemaksaan kerja muslim Uighur, Tiongkok telah menyampaikan penyangkalan dan Agustus lalu telah menyetujui dua perjanjian anti pemaksaan kerja. Kondisi perburuhan yang buruk di Korea Utara juga menjadi sorotan. Ditambah dengan semakin buruknya lingkungan kerja akibat pandemi COVID-19, unsur perubahan iklim dan peperangan, PBB pun mengingatkan, kondisi budak modern sama sekali tidak menjadi lebih baik.

Sumber : Warta Berita

Loading

You cannot copy content of this page