Wah! Gandeng Indonesia, Taiwan Buka Pabrik Petrokimia di Indramayu

Bekerja sama dengan Pertamina Indonesia, perusahaan minyak Taiwan, CPC Corp., akan membangun pabrik petrokimia di Balongan, Indramayu.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, mengatakan perusahaan minyak dan gas Indonesia yang dikelola pemerintah dan BPK Taiwan telah memasuki tahap akhir pembicaraan tentang investasi proyek ini.

foto : CNANews

Zona petrokimia yang direncanakan akan melibatkan investasi senilai US$ 12 miliar dan akan berlokasi di Balongan, tambahnya.

Airlangga mengatakan kedua pihak sedang menyelesaikan rincian rencana yang merupakan salah satu dari 245 proyek strategis nasional di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, termasuk jalan tol, rel kereta api, bandara, pelabuhan, kilang, kilang, distribusi gas, dan proyek irigasi.

Meski saat ini Indonesia masih berjuang untuk melawan pandemi COVID-19, pekerjaan pada 245 proyek strategis nasional dikabarkan masih terus berlanjut, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

foto : Rappler

Setelah CPC menutup proyek cracker nafta kelima di Kaohsiung pada tahun 2015 silam, operator kilang minyak Taiwan memutuskan untuk merelokasi pabriknya yang telah dinonaktifkan ke Indonesia.

CPC dan PT Pertamina Indonesia mengadakan banyak pertemuan untuk membahas mengenai proyek ini.

Hingga pada bulan Oktober 2018 lalu, kedua perusahaan menandatangani perjanjian tentang kerangka kerja untuk zona petrokimia yang merupakan kerjasama antar kedua negara.

foto : Taiwannews

Pada bulan Januari 2020, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Indonesia, mengatakan CPC Taiwan diperkirakan akan menginvestasikan dana sebesar US$ 8,6 miliar dalam proyek investasi bersama dengan seorang pejabat Indonesia yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan lokasi investasi baru itu adalah Balongan.

Pihaknya mengharapkan proyek ini dapat menjembatani hubungan bilateral yang lebih solid antar kedua negara dan dapat membuka lapangan kerja bagi warga Indonesia.

Sumber : CNANews, Focus Taiwan

Loading

You cannot copy content of this page