MOL Taiwan Revisi UU Tenaga Kerja, Izinkan Pekerja Migran Bekerja di Sektor Pertanian

Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan baru-baru ini melakukan amenden undang-undang (UU) ketenagakerjaan yang memungkinkan sektor pertanian lokal yang menanam buah, sayuran, biji-bijian, anggrek, ternak, atau makanan laut untuk mempekerjakan pekerja migran untuk mengisi kekurangan jumlah pekerja di sektor tersebut.

救缺工!移工政策鬆綁農、工、營造業並進| 財經焦點| 產經| 聯合新聞網
foto : UDNNews

Pihak MOL Taiwan memperkirakan bahwa dengan adanya amandemen ini hingga 1.600 lapangan pekerjaan akan tersedia bagi para pekerja migran yang sesuai dengan persyaratan.

Menghadapi masalah pelik tentang kurangnya tenaga kerja di sektor pertanian serta populasi yang menua di Taiwan, pihak MOL Taiwan telah melakukan pelonggaran aturan yang membatasi pekerja migran agar bisa  bekerja di sektor pertanian lokal.

Amandemen ini memperluas jumlah sektor bisnis yang memenuhi syarat untuk mempekerjakan pekerja migran di negeri Formosa, termasuk pekerja migran yang akan direkrut bekerja di bagian pengolahan produk susu, budidaya anggrek, budidaya jamur yang dapat dimakan, sayuran, dan tanaman lainnya.

Setelah aturan baru berlaku pada pertengahan Juli 2020 mendatang, sektor peternakan, pertanian, akuatik, dan bisnis pemotongan hewan ternak juga akan diizinkan untuk mempekerjakan pekerja migran.

Seorang pejabat MOL Taiwan mengatakan bahwa setiap kebun dapat mempekerjakan pekerja migran hingga 35 persen dari jumlah total tenaga kerja yang dipekerjakan pihak majikan di kebun tersebut.

A man is picking fruit at a farm. (gettyimages photo)
foto : Taiwannews

Akan tetapi aturan baru ini akan menerapkan batas 1.600 pekerjaan pada pekerja migran asing yang dapat bekerja di Taiwan untuk memberikan peluang kerja yang besar bagi pekerja lokal.

Namun, menurut data statistik pemerintah Taiwan, kekurangan pekerja reguler dan pekerja paruh waktu di sektor pertanian pada daftar yang memenuhi syarat masing-masing berjumlah 7.484 dan 120.000 posisi yang hingga kini masih belum terisi.

Menengahi permasalahan ini, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan mendorong petani di Taiwan untuk menggunakan bantuan seperti mesin untuk menopang kuantitas produksi.

Sumber : 公視新聞網, UDNNews, PTS News

Loading

You cannot copy content of this page