Sistem peringatan atau warning akan dikembangkan oleh pemerintah Taiwan untuk memantau aktivitas vulkanik di pegunungan Taiwan bagian utara.
Sistem ini juga akan memandu langkah-langkah pencegahan bencana dan upaya evakuasi jika diperlukan yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini, kata Biro Cuaca Pusat (CWB) Taiwan pada hari Senin (06/07/2020).
Sistem ini akan menargetkan kondisi dan aktivitas gunung berapi Datun yang ada di Taipei dan Pulau Penyu di Yilan, yang merupakan gunung berapi aktif.
Warning yang diberikan ini juga akan mencakup panduan yang memungkinkan wilayah New Taipei dan Keelung, untuk menyusun langkah-langkah terkait sebagai upaya pencegahan dan meminimalisir korban jiwa, ungkap pihak CWB Taiwan.
Aktivitas gunung berapi akan diidentifikasi sebagai kelas 0, 1, dan 2, yang masing-masing akan diwakili oleh lampu hijau, kuning dan merah.
Lampu hijau berarti gunung berapi menunjukkan aktivitas normal, sedangkan lampu kuning berarti ada tanda-tanda akan terjadi erupsi.
Sedangkan indikator lampu merah berarti gunung berapi akan segera meletus sehingga perlu langkah-langkah siaga, kata pihak CWB Taiwan.
Kriteria pemantauan termasuk perubahan dalam bentuk kerak bumi, pelepasan gas-gas tertentu, dan perubahan suhu bawah air, kata pihak CWB Taiwan.
Pihaknya menambahkan bahwa meskipun gunung berapi di Taiwan telah tidak aktif selama ribuan tahun, namun sebuah studi yang dirilis oleh pihak Academia Sinica Taiwan menemukan bahwa gunung berapi di Taiwan masih memiliki kemungkinan untuk erupsi.
Peringatan ini akan dikirimkan melalui Internet, pesan teks dan siaran seluler, layanan olahpesan geografis yang memberi tahu orang-orang di area tertentu agar lebih waspada, menurut keterangan yang dirilis oleh CWB Taiwan.
Sumber : 三立iNEWS, CNANews
Berita Terkait
Siswa Sekolah Menengah Yang Terluka Akibat Gempa Telah Meninggal Dunia
Gempa Berkekuatan 6,3 Skala Richter Melnada Taiwan Dini Hari Ini
Korban Tewas Akibat Gempa Taiwan Meningkat Menjadi 13 Setelah 3 Mayat Ditemukan di Jalur Pendakian