CDC Taiwan Konfirmasi 5 Kasus Ensefalitis Jepang, Waspada Gigitan Nyamuk!

Taiwan saat ini sedang berada dalam musim puncak untuk wabah penyakit ensefalitis Jepang.

Sebanyak 5 kasus baru penyakit ensefalitis Jepang dikonfirmasi di Taiwan baru-baru ini, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa (07/07) oleh Pusat Pengendalian Wabah Penyakit (CDC) Taiwan.

台灣正值日本腦炎流行高峰。(示意圖/TVBS) 日本腦炎流行高峰 半個月來5人染病治療中
foto : TVBS

Dari tanggal 16 Juni hingga 2 Juli 2020, sebanyak 5 orang yang berusia 40-an dan 50-an  tahun dipastikan terinfeksi penyakit tersebut.

Adapun pasien yang dinyatakan positif penyakit ensefalitis Jepang masing-masing tersebar di Changhua (1 kasus), Chiayi (1 kasus), Kaohsiung (1 kasus), dan dua di Taoyuan, menurut CDC.

Para pasien mengalami gejala awal seperti demam, sakit kepala, gaya berjalan yang tidak stabil, disartria, leher kaku, iritasi, dan tingkat kesadaran yang berubah, kata CDC Taiwan.

Pihaknya menambahkan bahwa kelima pasien telah dirawat di rumah sakit dan sedang menjalani perawatan intensif.

Para pasien dilaporkan telah bekerja atau tinggal di daerah dekat dengan kandang babi, kandang merpati atau sawah, yang dianggap berisiko tinggi untuk penularan penyakit ensefalitis Jepang karena lokasi tersebut adalah tempat berkembang biak utama bagi nyamuk yang membawa virus penyakit ensefalitis Jepang.

Konfirmasi dari lima kasus terbaru ini menjadikan jumlah total kasus penyakit ensefalitis Jepang untuk tahun ini menjadi 9 kasus, termasuk masing-masing dua kasus di Taoyuan, Kaohsiung dan Pingtung dan masing-masing satu kasus di Changhua, Chiayi dan Tainan.

A baby gets Japanese encephalitis vaccination at a health center in Chiayi. Photo courtesy of Chiayi County Health Bureau
foto : CNANews

Dari periode tahun 2016-2019, Taiwan mencatat masing-masing 9, 16, 31 dan 13 penyakit ensefalitis Jepang dengan sebagian besar pasien berusia 40-an tahun, data CDC Taiwan.

Di Taiwan, ensefalitis Jepang biasanya lazim ditemukan dari bulan Mei hingga Oktober dan memuncak antara bulan Juni dan Juli.

Wabah penyakit ini terutama ditularkan oleh nyamuk Culex tritaeniorhynchus, yang diketahui berkembang biak di sawah, kolam dan saluran irigasi.

CDC Taiwan telah menyarankan warga masyarakat untuk menghindari mengunjungi tempat-tempat dan peternakan seperti itu, terutama saat fajar dan senja saat dimana nyamuk paling aktif berkeliaran.

Selain itu, CDC Taiwan juga mengimbau warga yang memiliki anak kecil di rumah untuk memastikan anak-anak divaksinasi terhadap penyakit tersebut.

Apabila mengunjungi daerah-daerah tersebut, warga masyarakat didesak untuk menggunakan obat nyamuk yang disetujui pemerintah dan mengenakan pakaian berwarna terang yang menutupi sebagian besar tubuh mereka agar tidak digigit nyamuk.

Sumber : GTV八大電視, TVBS NEWS, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page