Heboh! CDC Taiwan Konfirmasi Kasus Botulisme, Pertama Dalam 4 Tahun Terakhir!

Seorang bocah lelaki berusia empat bulan yang tinggal di wilayah Taiwan bagian utara baru-baru ini didiagnosis menderita botulisme, akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi yang disiapkan oleh keluarganya.

foto : NOWNews

Menurut Pusat Penanggulangan Wabah Penyakit (CDC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (07/07/2020), kasus ini merupakan kasus penyakit botulisme pertama yang dikonfirmasi di Taiwan dalam empat tahun terakhir.

Anak itu mengalami sembelit dan kehilangan nafsu makan pada tanggal 23 Juni, beberapa hari setelah keluarganya mulai memberinya makanan bayi buatan sendiri.

Bayi itu kemudian dirawat di rumah sakit pada tanggal 25 Juni karena demam dan sesak napas, kata CDC Taiwan dalam siaran pers.

Di rumah sakit, bayi itu diuji COVID-19, polio, dan botulisme, berdasarkan semakin banyak gejala penyakit yang timbul seperti detak jantung yang terlalu cepat, anggota tubuhnya yang melemah, refleks tendon yang tertekan, dan kelopak mata yang terkulai, menurut CDC Taiwan.

Dia didiagnosis dengan botulisme setelah toksin botulinum tipe B muncul dalam tes fesesnya, kata CDC Taiwan.

Pihaknya menambahkan bahwa anak itu masih berada dalam perawatan intensif di rumah sakit akan tetapi kondisinya mulai membaik.

Pejabat kesehatan setempat kini tengah melakukan pengujian pada sampel makanan yang telah dikonsumsi anak itu untuk menentukan sumber infeksi wabah penyakit yang satu ini, kata Wakil Direktur Pusat Intelijen Epidemi CDC Taiwan, Kuo Hung-wei.

Kasus ini adalah kasus botulisme pertama yang dilaporkan di Taiwan sejak tahun 2016 silam, dimana sebelumnya sebanyak 6 kasus botulisme tercatat di negeri Formosa, kata Kuo.

Risiko botulisme, yang disebabkan oleh konsumsi racun dalam makanan, sangat tinggi dan kerap terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah satu tahun, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang pada usia itu, kata dokter CDC Taiwan, Lin Yung-ching.

Gejala penyakit botulisme biasanya muncul 3 hingga 30 hari setelah pasien menelan makanan yang mengandung spora botulisme, yang biasanya bereproduksi di usus, kata Lin.

Bayi yang berusia kurang dari enam bulan berada pada risiko tertinggi terserang botulisme, terhitung 94 persen dari kasus botulisme di Taiwan merupakan pasien dalam jenjang usia ini, kata Lin.

Untuk mencegah botulisme, makanan yang hendak dikonsumsi anak kecil harus dimasak setidaknya 10 menit dan tidak boleh dikonsumsi jika berada dalam kaleng yang rusak atau berbau busuk, saran Lin.

今年首例!4個月大男嬰肉毒桿菌中毒...醫:這「4類食品」中毒風險較高 ...
foto : yahoonews

Selain itu, kata Lin, orang tua juga harus menghindari memberi bayi madu dan buah yang tidak dikupas, karena mereka mungkin menjadi sumber spora botulisme.

Penelitian dari Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan bayi tidak boleh diperkenalkan dengan makanan yang berisiko alergi sampai mereka setidaknya berusia enam bulan, ketika mereka akan berisiko lebih rendah untuk gastroenteritis, pneumonia dan infeksi telinga bagian tengah, menurut Lin.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, NOWNews, CNANews, Yahoo News

Loading

You cannot copy content of this page