Pasca Tambahan 3 Kasus Baru, Taiwan Perketat Protokol COVID-19 bagi Filipina!

Pasca Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan mengkonfirmasi penambahan sebanyak 3 kasus baru dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19) yang merupakan kasus impor dari Filipina, otoritas kesehatan Taiwan memperketat protokol kesehatan bagi warga Taiwan di Filipina yang hendak kembali ke negeri Formosa.

指揮中心7/26起全面採檢菲律賓入境者,未來將檢測各國狀況,隨時檢討提升管制策略。   圖:疾管署/提供
foto : NewTalk

Sebelumnya diberitakan, CECC Taiwan pada hari Jumat (24/07/2020) mengumumkan penambahan 3 kasus baru COVID-19 yang diimpor dari Filipina, termasuk dua warga negara Filipina dan satu warga negara Taiwan.

Selama konferensi pers khusus pada hari Jumat, CECC mengumumkan ada tiga kasus baru wabah corona yang baru dikonfirmasi di Taiwan hingga menyebabkan jumlah kasus COVID-19 di Taiwan menjadi 458 kasus.

3 kasus baru tersebut termasuk seorang pria Filipina berusia 50-an tahun (pasien ke-456), seorang Filipina pria berusia 30-an tahun (pasien ke-457) dan seorang wanita Taiwan berusia 30-an tahun (pasien ke-458).

Adapun pasien ke-456 pindah ke Filipina untuk bekerja pada bulan November tahun lalu. Ia mulai mengembangkan gejala awal wabah corona pada tanggal 13 Juli lalu. Ia menderita batuk dan mulai merasa lelah, mendorongnya untuk mencari perawatan medis.

Ketika pria itu kembali ke Taiwan pada tanggal 20 Juli, dia memberi tahu petugas karantina tentang gejala yang dideritanya. Setelah diuji untuk virus corona, petugas karantina memindahkannya ke pusat karantina.

Meskipun ia dites negatif untuk penyakit tersebut pada tanggal 21 Juli, ia dikirim ke rumah sakit untuk menjalani tes lebih lanjut. Hingga pada tanggal 24 Juli, pria itu didiagnosis positif COVID-19.

Departemen kesehatan telah mengidentifikasi 32 orang yang melakukan kontak dengan pria itu, termasuk 21 penumpang dan 11 awak pesawat dalam penerbangannya. Para penumpang telah diberitahu untuk menjalani isolasi di rumah.

Sementara anggota kru penerbangan dari maskapai tersebut telah disarankan untuk menerapkan pemantauan kesehatan diri sebagai upaya antisipasi penyebaran lebih lanjut dari wabah corona.

Sedangkan pasien ke-457 melakukan perjalanan ke Filipina pada bulan Maret tahun ini untuk mengunjungi kerabat. Dia kembali ke Taiwan pada tanggal 13 Juli dan pergi ke kediamannya untuk memulai karantina mandiri di rumah.

Dari periode tanggal 13 hingga 15 Juli, individu tersebut mengalami gejala awal wabah corona, termasuk sakit kepala dan kehilangan indera penciuman dan indera perasa. Mulai tanggal 17 Juli, ia mulai mengalami demam dan sakit kepala.

Pada tanggal 20 Juli, ia memberi tahu departemen kesehatan setempat yang mengatur agar dia menjalani tes COVID-19. Pada tanggal 24 Juli, ia dipastikan positif corona.

Departemen kesehatan Taiwan juga telah mengidentifikasi total 37 orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengan pria itu, termasuk 15 penumpang dan 14 awak pesawat dalam penerbangannya, serta delapan orang warga setempat.

Karena CECC menganggap 29 penumpang dan awak pesawat dilindungi dengan baik selama penerbangan, mereka diminta untuk memulai pemantauan kesehatan diri.

Adapun 8 individu lokal, tujuh tinggal di tempat tinggal yang sama dengan pria itu, dan satu tinggal di lokasi lain. Kedelapan orang itu diminta untuk memulai isolasi diri di rumah.

Pasien kasus ke-458 dilaporkan bekerja di Filipina pada Januari tahun ini. Pada tanggal 14 Juli, ia mulai mengembangkan gejala penyakit, termasuk demam, kehilangan indera penciuman dan rasa serta mengalami diare. Setelah minum obat, ia mengatakan bahwa gejalanya mereda.

Selain itu, ketika dia mengikuti tes untuk coronavirus di perusahaannya, hasilnya negatif. Ketika dia kembali ke Taiwan pada tanggal 22 Juli, dia secara proaktif memberi tahu petugas karantina bahwa dia baru-baru ini menderita gejala awal wabah corona.

Setelah pengujian COVID-19, wanita itu dipindahkan ke pusat karantina setempat untuk menunggu hasil laboratorium. Pada tanggal 24 Juli, ia didiagnosis positif menderita coronavirus dan ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit.

Departemen kesehatan telah mengidentifikasi total 5 penumpang yang duduk tepat di depan dan di belakang wanita itu dalam penerbangannya ke Taiwan, mereka juga telah diminta untuk menjalani isolasi di rumah.

foto : AP

Sedangkan 9 anggota kru asing dari penerbangan yang tidak memasuki negeri Formosa telah diidentifikasi dan CECC Taiwan akan menghubungi negara asal mereka, melalui Focal Point IHR Nasional Organisasi Kesehatan Dunia.

Hingga Senin (27/07/2020) Taiwan telah mencatat rekor selama 110 hari tanpa satu pun kasus infeksi lokal dari wabah corona, dengan kasus infeksi lokal COVID-19 terakhir dilaporkan pada tanggal 8 April 2020 lalu.

Dari 458 total kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 367 diantaranya merupakan kasus impor. Sedangkan sebanyak 55 lainnya adalah kasus infeksi lokal.

Sedangkan sisanya, sebanyak 36 kasus merupakan infeksi kluster yang berasal dari Armada Angkatan Laut Taiwan, “Goodwill Fleet.”

Hingga kini sebanyak 7 orang telah meninggal karena penyakit ini, sementara 440 pasien corona lainnya telah sembuh dan dilepaskan dari isolasi rumah sakit.

Data CECC Taiwan menunjukkan bahwa hingga saat ini hanya tersisa sebanyak 11 pasien yang masih menjalani pengobatan COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Taiwan.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, NewTalk

Loading

You cannot copy content of this page