Spesimen Uji COVID-19 Tertukar, CECC Konfirmasi Pasien Mana yang Sebenarnya Positif Corona!

Kesalahan tabung reaksi menyebabkan seorang pria Taiwan mendekam di karantina selama lebih dari seminggu tanpa mengetahui bahwa dia mengidap virus corona dan sejumlah individu lainnya hidup dalam ketakutan mengira dia telah terinfeksi penyakit mematikan itu.

Selama konferensi pers mingguan mengenai update wabah corona pada Rabu (28/10/2020) sore, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan dan kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengumumkan bahwa kesalahan teknis di laboratorium telah mengakibatkan hasil tes kasus corona ke-530 bercampur dengan kasus corona ke-536.

Chen mengatakan bahwa pasien kasus ke-530, yang merupakan seorang warga yang diketahui telah bekerja di China yang ditemukan negatif COVID-19 sehingga ia akan dihapus dari daftar kasus corona yang dikonfirmasi di Taiwan.

Pemerintah China juga telah diberitahu tentang perubahan tersebut melalui National IHR Focal Point Organisasi Kesehatan Dunia.

Chen menyatakan bahwa spesimen air liur tenggorokan dalam yang dikumpulkan dari pasien kasus ke-530 di bandara menunjukkan “hasil positif yang kuat” untuk COVID-19.

Namun, spesimen yang diambil keesokan harinya ternyata negatif,dengan spesimen saluran pernapasan bagian atas dan tes antibodi yang diambil juga memberikan hasil negatif.

Mengingat perbedaan besar antara tes pertama dan tes berikutnya, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan memulai penyelidikan pada tanggal 15 Oktober, termasuk rincian tes yang diambil pada hari kasus no. 530 saat ia tiba di Taiwan pada tanggal 11 Oktober lalu.

Pihak CDC Taiwan kemudian menindaklanjuti penyelidikan kasus ini dengan hasil uji COVID-19 sebanyak 30 penumpang yang diuji COVID-19 pada hari itu.

Di antara 30 orang, yang telah dites virus corona pada tanggal 11 Oktober, hanya kasus no. 536 yang kemudian dinyatakan positif COVID-19 – pada tanggal 16 Oktober.

Chen menjelaskan bahwa setelah analisis DNA dilakukan pada sampel dari kasus no-530, hasil penelitian menunjukkan bahwa sample pasien yang positif corona berasal dari kasus ke-536 bukan dari pasien ke-530.

Chen mengindikasikan bahwa para penyelidik telah menemukan bahwa “salah penempatan” telah terjadi antara spesimen kasus ke-530 dan spesimen kasus ke-536.

Pihak CECC Taiwan menyatakan bahwa menurut penyelidikan, kesalahan penempatan terjadi saat tabung uji yang berbeda untuk instrumen pengujian yang berbeda dioperasikan dan dialihkan secara manual.

Chen berjanji bahwa setelah proses peninjauan dilakukan, jaringan inspeksi COVID-19 akan membentuk “mekanisme pemeriksaan kesalahan” yang lebih kuat, mendorong lembaga inspeksi untuk meningkatkan tenaga penguji di laboratorium, memperkuat perbandingan sampel dalam langkah-langkah eksperimental dan secara aktif memperkenalkan inspeksi model pengujian asam nukleat dengan tingkat otomatisasi yang lebih tinggi untuk mengurangi kebutuhan menulis label dan mentransfer sampel secara manual.

Chen berkata bahwa CECC Taiwan akan menggunakan pengalaman ini untuk merefleksikan dengan rendah hati dan terus menyempurnakan proses inspeksi wabah COVID-19 di Taiwan.

Pasien kasus ke-536 adalah pria Taiwan berusia 20-an tahun yang bekerja di Prancis untuk waktu yang lama dan terakhir meninggalkan Taiwan pada bulan Agustus tahun lalu. Sekembalinya ke Taiwan pada tanggal 11 Oktober, dia secara proaktif memberi tahu petugas karantina bahwa dia mulai mengalami sakit tenggorokan pada tanggal 9 Oktober 2020.

Namun, tes awal yang dilakukan pada pria itu memberikan hasil negatif corona. Saat menjalani karantina di rumah dari tanggal 12 hingga 13 Oktober, ia mulai menderita batuk, diare, kelelahan umum, dan sesak napas.

Departemen kesehatan Taiwan mengatur agar dia menjalani tes corona kembali pada tanggal 16 Oktober. Dia didiagnosis positif terinfeksi wabah corona pada tanggal 19 Oktober dan ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit.

Akibat kesalahan tabung reaksi, pasien kasus corona ke-536 terpaksa menunggu selama delapan hari sebelum didiagnosis dengan benar bahwa ia telah terpapar virus corona dan menerima perawatan yang tepat.

Sedangkan pasien kassus ke-530, adalah pria Taiwan berusia 40-an tahun yang pergi bekerja di Jiangsu, China, pada bulan Februari dan kembali ke Taiwan pada tanggal 11 Oktober.

Dengan adanya pernyataan terbaru yang dirilis CECC Taiwan, konfirmasi kasus corona di Taiwan kini berkurang 1 sehingga jumlah totalnya menjadi 553 kasus.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, NOWNews, Hinet Times

Loading

You cannot copy content of this page