Wah! Taiwan Satu-Satunya Macan Asia Alami Pertumbuhan Ekonomi Positif Saat Pandemi COVID-19

Wakil Perdana Menteri Taiwan, Shen Jong-chin, menghadiri pertemuan Chinese National Association of Industry and Commerce, Taiwan (CNAIC) pada tanggal 4 November 2020, untuk berdialog dengan perwakilan dari sektor industri.

Shen Jong-chin mengatakan langkah pencegahan wabah, serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meredam dampak wabah terhadap perekonomian sudah dilaksanakan tepat sasaran, dan hal tersebut dapat terlihat dari pencapaian ekonomi yang memuaskan.

Di masa yang akan datang, pemerintah akan mendorong pembentukan pusat manufaktur kelas atas (high-end manufacturing center), pusat proses lanjutan semikonduktor, pusat penelitian dan pengembangan teknologi, serta pusat pengembangan energi hijau, yang diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pembangunan kemakmuran ekonomi Taiwan untuk kurun waktu 20 tahun ke depan.        

Shen Jong-chin menjelaskan selain langkah revitalisasi ekonomi yang tepat sasaran, beberapa indikator perekonomian penting juga menunjukkan kinerja pemerintah yang positif, seperti nilai ekspor di kuartal ketiga yang berhasil mencapai nilai US$ 90 miliar.

Pertumbuhan ekonomi Taiwan pada dua kuartal pertama tahun ini, mencapai 0,78%, dan merupakan satu-satunya anggota 4 Macan Asia yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif.

Pada kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi Taiwan diperkirakan akan mencapai 3,33%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam dua tahun terakhir.      

Investor asing juga memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap prospek perkembangan ekonomi Taiwan.

Google telah membangun data center ketiga di Taiwan, dan pada tanggal 26 Oktober yang lalu, Microsoft juga telah mengumumkan untuk meningkatkan nilai investasi mereka di Taiwan.

Pada tanggal 30 Oktober lalu, Bank Sentral Taiwan berhasil menstabilkan nilai tukar NTD terhadap USD, yang bermanfaat untuk menarik investasi jangka panjang dari luar negeri, dan bagi para pelaku perdagangan impor.

Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perekonomian (MOEA) Taiwan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan “bubble economy” (kemitraan eksklusif dengan negara-negara terdekat yang telah berhasil menangani wabah, untuk mengizinkan masyarakat dari negara tersebut yang ingin datang untuk keperluan bisnis, masuk tanpa harus melewati proses karantina ketat).

Apabila kelonggaran pemberian izin masuk untuk pelaku usaha asing diberlakukan, hal tersebut akan bermanfaat untuk mendorong perkembangan industri dan aktivitas ekonomi.    

Shen Jong-chin menjelaskan selain langkah revitalisasi ekonomi yang tepat sasaran, beberapa indikator perekonomian penting juga menunjukkan kinerja pemerintah yang positif.

Selama bertahun-tahun, Taiwan dan Amerika Serikat telah menumbuhkembangkan rasa saling percaya dan saling pengertian di bidang perdagangan.

Para anggota kongres dan perwakilan pengusaha telah mengutarakan dukungan secara terbuka, agar Pemerintah AS memperdalam kerja sama ekonomi dengan Taiwan. Ketika Wakil Menteri Luar Negeri AS, Keith Krach, berkunjung ke Taiwan, para anggota senat AS secara bersama-sama mengirimkan surat kepada Kantor Perwakilan Dagang AS, berisi seruan agar AS memulai negosiasi penandatanganan BTA dengan Taiwan.   

Pemerintah akan terus mendorong 3 program investasi di Taiwan, dan melalui Kebijakan Baru Arah Selatan, (New Southbound Policy, NSP) pemerintah juga akan membantu para pengusaha untuk berekspansi ke negara-negara Asia Tenggara.

Selain mempererat kerja sama dengan AS di bidang rantai pasokan strategis, pemerintah juga akan melaksanakan dialog dengan AS, untuk memulihkan negosiasi Trade and Investment Framework Agreement (TIFA), dan memulai negosiasi perjanjian dagang bilateral, yang akan berfungsi sebagai fondasi bagi pelembagaan hubungan kerja sama kedua belah pihak.       

Sumber : NTDAPTV, 民視新聞網 Formosa TV News network, LTNNews, Taiwan Today

Loading

You cannot copy content of this page