Geger! Seorang TKI Dinyatakan Positif Corona Saat Telah Pindah ke Rumah Majikan!

Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (23/12/2020) mengumumkan bahwa enam kasus baru virus corona Wuhan telah diimpor dari Filipina dan Indonesia, termasuk seorang wanita Indonesia yang dinyatakan positif setelah pindah ke rumah majikannya.

Selama konferensi pers mingguannya pada Rabu sore, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan sekaligus kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengumumkan penambahan 6 kasus virus corona yang diimpor dari luar Taiwan yang menyebabkan jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Taiwan menjadi 776 kasus.

Adapun kasus-kasus impor terbaru ini berasal dari 3 pekerja migran dari Filipina dan 3 kasus dari kalangan tenaga kerja Indonesia (TKI).

CECC Taiwan menyebutkan bahwa masing-masing pekerja migran telah melakukan tes COVID-19 sebelum melakukan penerbangan ke Taiwan dengan hasil lab yang menunjukkan bahwa para pekerja migran tersebut negatif corona.

Tes COVID-19 yang mereka lakukan adalah tiga hari sebelum penerbangan mereka ke Taiwan. Saat tiba di bandara Taiwan, para pekerja migran tersebut masing-masing segera dikirim langsung ke tempat karantina untuk menjalani karantina wajib selama 14 hari.

Chen menyatakan bahwa baik Kasus 772 dan 773 adalah pekerja migran Filipina, yang pertama adalah perempuan berusia 30-an tahun dan yang terakhir laki-laki berusia 20-an tahun. Keduanya datang ke Taiwan untuk bekerja pada tanggal 8 Desember 2020 lalu.

Sebelum karantina mereka berakhir pada tanggal 21 Desember, mereka menjalani tes untuk virus corona. Keduanya didiagnosis dengan COVID-19 pada tanggal 23 Desember 2020.

Karena mereka tidak menunjukkan gejala sejak tiba di Taiwan dan tidak melakukan kontak dengan orang lain selama karantina, maka pelacakan kontak tidak dilakukan oleh pihak CECC Taiwan.

Sedangkan kasus 774 dan 775 adalah ABK TKI yang masing-masing berusia 30-an dan 20-an tahun. Ketika karantina untuk Kasus No. 774 berakhir pada tanggal 17 Desember, dia dipindahkan ke lokasi lain untuk menjalani pemantauan kesehatan diri.

Pada tanggal 21 Desember, agensi tenaga kerjanya mengatur agar dia menjalani tes virus corona dan pada tanggal 23 Desember dia dinyatakan positif COVID-19.

Departemen kesehatan telah mendaftarkan sebanyak 20 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan pria itu, termasuk tiga orang yang telah diberitahu untuk menjalani isolasi rumahan, sementara 17 orang lainnya telah diminta untuk memulai pemantauan kesehatan diri.

Adapun kasus No. 775 tiba di Taiwan pada tanggal 17 Desember. Saat menjalani karantina, dia mulai mengalami batuk dan pilek pada tanggal 21 Desember. Staf karantina mengatur agar dia kembali menjalani tes virus corona pada hari yang sama.

Dia dinyatakan positif COVID-19 pada tanggal 23 Desember. Departemen kesehatan telah mengidentifikasi sebanyak 51 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan pria itu, termasuk 32 penumpang yang duduk di dua baris tepat di depan dan di belakangnya, serta 18 anggota awak kabin.

Sebanyak 32 penumpang telah diberitahu untuk menjalani isolasi rumahan, sementara 18 awak kabin telah diminta untuk memulai pemantauan kesehatan diri karena mereka dianggap telah mengenakan alat pelindung yang tepat.

Sementara kasus No. 776 adalah seorang pekerja migran perempuan Indonesia berusia 30-an tahun yang datang ke Taiwan untuk bekerja pada tanggal 27 November. Saat masih menjalani karantina, ia dites virus corona pada tanggal 10 Desember dan hasilnya negatif.

Setelah dibawa ke rumah majikannya pada tanggal 14 Desember, majikan mengatur agar pemantauan kesehatan dirinya dilakukan di ruangan terpisah.

Meskipun dia tidak mengalami gejala penyakit apa pun, majikan pada tanggal 21 Desember mengatur agar TKW dari Indonesia tersebut menjalani tes virus corona tambahan atas biaya sendiri.

Dia didiagnosis positif COVID-19 pada tanggal 23 Desember. Departemen kesehatan telah mendaftarkan 3 kontak untuk kasus ini, tetapi karena mereka mengenakan alat pelindung yang memadai, mereka diminta untuk memulai pemantauan kesehatan diri.

Kasus No. 777 adalah seorang perempuan pekerja migran dari Filipina berusia 20-an tahun. Ketika dia datang ke Taiwan untuk bekerja pada tanggal 9 Desember, dia tidak melaporkan mengalami gejala virus apa pun.

Ketika karantina berakhir pada tanggal 22 Desember, dia dites virus dan didiagnosis dengan COVID-19 pada tanggal 23 Desember. Karena dia tidak menunjukkan gejala apa pun dan tidak melakukan kontak dengan orang lain selama karantina, departemen kesehatan belum mendaftar individu yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien.

CECC Taiwan pada hari Rabu mengumumkan bahwa ada 4 laporan orang dengan gejala yang dicurigai sebagai bagian dari wabah corona, akan tetapi tes putaran kedua menghasilkan hasil yang negatif.

Sejak wabah COVID-19 dimulai, Taiwan telah melakukan 121.171 tes COVID-19, dengan 119.099 diantaranya menunjukkan hasil yang negatif.

Dari 776 kasus yang dikonfirmasi, 681 diantaranya merupakan kasus impor, 56 adalah kasus infeksi lokal, 36 kasus berasal dari “Armada Goodwill” Angkatan Laut Taiwan, dua dari cluster pilot kargo, satu adalah kasus yang belum terselesaikan, dan satu (Kasus No. 530) telah dihapus sebagai kasus yang dikonfirmasi.

Hingga saat ini, tujuh orang telah meninggal karena penyakit tersebut, sementara 635 lainnya telah dibebaskan dari isolasi rumah sakit, sehingga sebanyak 134 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Taiwan.

Sumber : 自由時報電子報, CDC Taiwan, Taiwannews

Loading

You cannot copy content of this page