Masker Berwarna Diduga Beracun dan Bersifat Karsinogenik, Otoritas Taiwan Luncurkan Penyelidikan!

Otoritas kesehatan Taiwan dilaporkan sedang melakukan pemeriksaan massal terhadap masker medis di Taiwan untuk menentukan apakah masker-masker tersebut mengandung zat pewarna azo ilegal, kelas pewarna sintetis yang dapat beracun dan bersifat karsinogenik (dapat memicu penyakit kanker).

Saat ini Taiwan hanya mengizinkan penggunaan 22 pewarna azo, kata Juru Bicara Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chuang Jen-hsiang dalam konferensi pers yang digelar pada hari Minggu (03/01/2021).

Komite Perlindungan Konsumen tingkat Kabinet menemukan bahwa zat pewarna telah digunakan secara ilegal dalam masker berwarna yang dibeli dari situs belanja online di Taiwan, laporan media Liberty Times.

Pemeriksaan masker medis di negara tersebut sejauh ini difokuskan pada kemampuannya untuk menyaring virus.

Dengan topeng dalam berbagai corak yang bermunculan di mana-mana, apakah alat pelindung tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan akibat pewarna azo telah menjadi perhatian publik.

Biro Standar, Metrologi, dan Inspeksi Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (04/01/2021) mulai menyaring 70 sampel masker bedah yang dibeli dari toko dan platform online Taiwan.

Pihaknya menyatakana bahwa hasilnya diharapkan akan keluar dalam jangka waktu dua minggu mendatang, laporan CNANews.

Otoritas berwenang Taiwan mengatakan bahwa pelanggaran atas kasus ini dapat dikenakan denda maksimal NT$ 1,5 juta sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang berlaku di Taiwan.

Produsen masker yang kedapatan menggunakan pewarna azo ilegal juga akan dikenakan denda antara NT$ 30.000 hingga NT$ 2 juta, sesuai dengan Undang-Undang Urusan Farmasi yang berlaku di Taiwan.

Beberapa pewarna azo dikabarkan dapat memecah dan melepaskan amina aromatik, dimana banyak di antaranya bersifat karsinogenik.

Masker berwarna mungkin juga mengandung logam berat, kata pejabat Komite Perlindungan Konsumen Wang Te-ming kepada media UDNNews.

Sumber : 東森新聞 CH51, 三立iNEWS, Liberty Times, UDNNews, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page