Taiwan Pertimbangkan Buka Perbatasan Bagi WNA Mulai Bulan Depan!

Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi di dalam negeri, pemerintah Taiwan berencana mencabut larangan pengunjung asing berkunjung ke negeri Formosa mulai bulan depan, demikian kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung dalam konferensi pers yang digelar apda hari Minggu, 21 Februari 2021.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian baru, sejak 1 Januari 2021, hanya warga dan residen Taiwan, serta orang-orang dalam beberapa kategori saja yang diizinkan masuk ke Taiwan.

Namun mereka juga diwajibkan untuk membawa surat keterangan negatif COVID-19 dengan pengujian corona yang dilakukan minimal 3 hari sebelum penerbangan ke Taiwan.

Sejak tanggal 1 Januari 2021, semua penerbangan transit melalui Taiwan juga telah dihentikan sejak saat itu untuk mencegah masuknya wabah corona varian baru ke Taiwan, dimana wabah corona tipe ini dikabarkan lebih ganas dan lebih mudah menular.

Chen yang merangkap sebagai Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan sekaligus Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan mengemukakan, memang ada rencana untuk melonggarkan pembatasan mulai 1 Maret, akan tetapi hal ini masih akan dimusyawarahkan kembali dengan segenap pihak berwenang dan masih meninjau kondisi pandemi corona di negeri Formosa.

Kendati setelah larangan pengunjung asing dicabut, lanjut Chen, CECC Taiwan akan terus mewajibkan semua kedatangan untuk dikarantina selama 14 hari, baik di kamar hotel karantina, pusat karantina yang ditunjuk pemerintah, atau di rumah pribadi, jika hanya orang dikarantina yang tinggal di dalamnya.

Berbicara tentang varian baru Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris tetapi sekarang telah ditemukan di Eropa, Asia dan Afrika, Chen juga mengumumkan peraturan karantina baru untuk pendatang dari Brasil, yang telah dikonfirmasi dengan versi baru Covid-19 yang tampaknya lebih patogen lagi.

Mulai tanggal 24 Februari 2021, kata Chen, semua kedatangan dari Brasil serta wisatawan yang telah mengunjungi atau transit melalui Brasil dalam dua minggu sebelum datang ke Taiwan, akan diminta untuk tinggal di pusat karantina yang ditunjuk pemerintah selama 14 hari setelah memasuki Taiwan sebagai tindakan preventif penyebaran COVID-19.

Sumber : 自由時報電子報, 民視新聞網 Formosa TV News network, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page