CDC Konfirmasi Kasus Demam Tifoid Pertama di Taiwan!

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (9/3/2021) mengumumkan kasus demam tifoid yang dikonfirmasi sebagai kasus lokal pertama di negeri Formosa tahun ini.

Pasien adalah seorang wanita remaja yang diketahui tinggal di wilayah Taiwan bagian tengah. Ia mulai mengalami demam, sakit perut, diare, dan gejala lainnya mulai tanggal 2 Februari 2021.

Ketika dia mencari perawatan medis di rumah sakit terdekat, dia pertama kali didiagnosis menderita flu perut.

Pada tanggal 8 Februari, dia dirawat di rumah sakit karena demam tinggi dan dipulangkan pada tanggal 11 Februari karena kondisinya membaik.

Namun, dia kembali mencari perawatan medis tambahan beberapa kali karena mengalami demam, batuk, sakit perut, muntah, diare, dan gejala lainnya.

Karena kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik, dia memeriksakan diri ke rumah sakit lagi untuk perawatan dan pengujian lanjutan.

Tim medis kemudian melakukan pengujian untuk demam tifoid atau penyakit tipes kepada pasien. Tes untuk basil tifoid menunjukkan hasil yang positif.

Kini pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sejauh ini, tidak ada anggota keluarga atau teman sekelas yang melaporkan mengalami gejala penyakit tersebut.

Departemen kesehatan Taiwan tengah saat ini sedang menyelidiki pola makan dan riwayat kontak pasien sambil menguji orang-orang yang berinteraksi dengannya untuk menentukan sumber infeksi penyakit ini.

Departemen kesehatan Taiwan tengah mengatakan bahwa pasien tidak bepergian ke luar negeri selama masa inkubasi penyakit tersebut, sehingga kasus ini dikonfirmasi sebagai kasus demam tifoid lokal.

Menurut data statistik CDC Taiwan, ada sekitar 10 hingga 21 kasus demam tifoid setiap tahun di Taiwan selama lima tahun terakhir (2017-2021).

Dalam kurun waktu tersebut, tercatat 19 kasus lokal dan 46 kasus demam tifoid impor dari luar negeri.

Kasus impor penyakit tipes ini terbanyak berasal dari Indonesia yaitu 19 kasus, disusul India 8 kasus dan Myanmar dan Filipina masing-masing 5 kasus.

Demam tifoid adalah penyakit infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh basil tifoid atau bakteri Salmonella typhi. Masa inkubasi umumnya sekitar 8-14 hari, berkisar antara 3-60 hari paling ekstrem.

Jalur penularannya adalah makanan mentah atau makan makanan atau air minum yang terkontaminasi oleh kotoran pasien atau bakteri pembawa penyakit ini.

Gejala umum pasien yang terinfeksi demam tifoid termasuk demam terus-menerus, sakit kepala, sakit perut, diare, atau batuk.

Cara mencegah demam tifoid antara lain hanya mengonsumsi makanan yang sudah matang dan masih hangat, menghindari makanan mentah, dan merebus air minum, atau mengonsumsi air mineral dalam kemasan.

Selain itu, hal yang paling penting dilakukan adalah untuk menerapkan praktik higienis yang baik dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah ke toilet.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini silahkan kunjungi situs web CDC di website berikut: https://www.cdc.gov.tw/

Atau Anda juga dapat menghubungi hotline pencegahan epidemi bebas pulsa di nomor telfon 1922 (atau 0800-001922).

Sumber : 中視新聞, 民視新聞網 Formosa TV News network, NewTalk, CNANews, Taiwannews

Loading

You cannot copy content of this page