Heboh Vaksin Kadaluarsa, Jubir Vaksinasi RI Angkat Bicara!

Kementerian Kesehatan menjelaskan soal kadalursa vaksin Sinovac 25 Maret 2021. Sebelumnya vaksin Sinovac tahap pertama akan kadaluarsa bulan ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pengertian kadaluarsa vaksin Sinovac bukan seperti yang kita ketahui selama ini. Kadaluarsa vaksin merupakan batas masa simpan, umur simpan vaksin Covid-19.

“Kita ketahui vaksin Covid-19 itu semua vaksin jenis baru sehingga masa simpan yang akan diterbitkan sesuai data-data yang ada,” ujar Siti Nadia dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Pengiriman vaksin Sinovac tahap pertama dilakukan dua kali. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dikirimkan Desember 2020, kemudian pada Januari sebanyak 1,8 juta dosis vaksin.

“3 juta vaksin ini diproduksi September sampai November 2020. Self life (masa hidup) 3 tahun sehingga kita ketahui di awal vaksin bisa digunakan sampai 2023,” kata Siti Nadia.

“Nah, pada saat BPOM mengeluarkan Izin penggunaan darurat (EUA), diketahui dasar BPOM mengeluarkan izin itu terkait ada data stabilitas vaksin. Yang diterima BPOM kaji penggunaan darurat baru 3 bulan. Sehingga masa simpan oleh BPOM adalah selama 6 bulan untuk sinovac dengan merk Coronavac.”

Berdasarkan data tersebut masa simpan 1,2 juta dosis vaksin akan habis pada 25 Maret 2021, sementara 1,8 juta dosis masa simpan akan habis pada Mei 2021.

“Kami sampaikan vaksin 1,2 juta akan habis masa simpan akhir Maret dan yang jumlahnya 1,8 juta pada Mei. Semuanya saat ini sudah tak ada lagi di faskes karena sudah habis diberikan vaksinasi ke nakes dan petugas pelayanan publik,” pungkas Nadia.

Lantas vaksin apa yang digunakan oleh Indonesia saat ini? Siti Nadia menjelaskan Indonesia masih menggunakan vaksin Sinovac buat vaksinasi. Namun vaksin yang digunakan adalah vaksin setengah jadi yang dikirimkan dari China kemudian diproses Bio Farma menjadi vaksin Covid-19.

Vaksin ini baru diproduksi akhir Februari 2021 sehingga masa simpan masih cukup panjang.

Sumber : kumparan, KOMPASTV, CNBC Indonesia

Loading

You cannot copy content of this page