Kapal Kontainer Taiwan Kandas Sebabkan Kemacetan di Terusan Suez!

Sebuah kapal kontainer besar kandas di terusan Suez setelah terdorong kuatnya embusan angin. Kejadian ini menyebabkan kemacetan besar kapal di kedua ujung arteri perdagangan internasional yang penting tersebut, menurut laporan Guardian pada Rabu (24/3/2021).

Ever Given, yang juga disebut “Mega Ship,” memiliki berat 220.000 ton dan panjang 400 meter. Kapal kontainer ini terjebak di dekat ujung selatan kanal pada Selasa (23/3/2021). Beberapa upaya untuk mengapungkannya kembali gagal. Laporan awal berspekulasi bahwa kapal tersebut mengalami kehilangan daya.

Tetapi operator kapal, Evergreen Marine Corp, mengatakan kepada Agence-France Presse: “Kontainer itu secara tidak sengaja kandas setelah diduga dihantam embusan angin yang kuat.”

Perusahaan telah mendesak pemilik kapal untuk melaporkan penyebab insiden tersebut dan telah berdiskusi dengan pihak terkait termasuk otoritas pengelola kanal, untuk membantu kapal secepat mungkin.

The Ever Given adalah salah satu kategori kapal baru yang disebut kapal kontainer ultra besar (ULCS).Beberapa di antaranya bahkan terlalu besar untuk terusan Panama yang menghubungkan samudra Atlantik dan Pasifik, menurut seorang pakar perdagangan. Kapal yang membawa ratusan kontainer menuju Rotterdam dari China ini dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Taiwan Evergreen dan terdaftar di Panama.

Gambar yang diambil dari kapal lain di kanal, Maersk Denver, menunjukkan Ever Given tersangkut di sudut seberang jalur air. Posisi itu menyulitkan kapal penyeret (kapal tunda) yang dikirim oleh otoritas Mesir untuk mencoba membebaskannya. Penggali mekanis yang tampaknya mencoba menggali tanah untuk membebaskan haluan juga terkendala.

Julianne Cona, yang mengunggah gambar dari Maersk di Instagram, telah menyaksikan drama upaya “pembebasan” itu saat kapalnya menunggu di jangkar. “Mudah-mudahan tidak lama lagi tapi dari kelihatannya kapal itu sangat tersangkut,” tulisnya.

“Mereka memiliki banyak kapal pengerek yang mencoba menarik dan mendorongnya berkali-kali, tetapi tidak berhasil … ada ekskavator kecil yang mencoba menggali haluan.”

“Setelah Ever Given kandas, kapal di belakang kapalnya kehilangan daya dan hampir menabrak kami jadi ini hari yang “menyenangkan,” kelakarnya.

Sejumlah kapal juga pernah “tersangkut” di kanal sebelumya. Pada 2017, sebuah kapal Jepang macet tetapi berhasil diapungkan kembali dalam beberapa jam. Insiden yang lebih serius terjadi di dekat pelabuhan Jerman di Hamburg pada 2016, ketika CSCL Samudra Hindia yang besar kandas dan membutuhkan 12 kapal tunda untuk membebaskannya dalam waktu lima hari.

Situs pemantauan pengiriman Vesselfinder.com menunjukkan kapal yang terkena dampak dikelilingi oleh kapal tunda yang lebih kecil mencoba membebaskannya dari penumpukan di jalur. Situs tersebut juga menunjukkan kemacetan lalu lintas kapal lain di kedua ujung kanal.

Pengawas perdagangan TankerTrackers.com berkicau bdi akunnya bahwa ada “banyak tanker bermuatan penuh” terjebak di kedua ujung kanal yang membawa minyak Saudi, Rusia, Oman dan AS. Biasanya kapal membentuk konvoi untuk melintasi utara dan selatan kanal Suez.

The Ever Given adalah bagian dari konvoi menuju utara ketika insiden itu terjadi, menurut agen pengiriman GAC. GAC melaporkan melaporkan kapal itu berada di urutan kelima dalam konvoi menuju utara. Tidak ada satu pun kapal sebelumnya yang terkena dampak. Tetapi 15 kapal di belakangnya ditahan jangkar menunggu kanal “disingkirkan”.

Konvoi ke selatan juga diblokir. Terusan Suez adalah salah satu lalu lintas air terpenting di dunia, dan menghubungkan Mediterania dengan Laut Merah dan jalur pelayaran ke Asia. Panjangnya 120 mil (190 km), dengan dalam 79 kaki (24 m) dan lebar 673 kaki (205 m).

Kanal tersebut dapat menangani lusinan kapal kontainer raksasa setiap hari, sehingga penahanan yang lama dapat menyebabkan penundaan yang serius. Meskipun demikian, para ahli perkapalan berharap kapal raksasa itu akan dibebaskan dengan cepat.

Sementara Flavio Macau, dosen senior manajemen rantai pasok di Universitas Edith Cowan di Australia Barat, mengatakan satu masalah adalah kapal kontainer menjadi jauh lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, terlalu besar bahkan untuk Terusan Panama.

“Memindahkan sekitar 50 kapal sehari, dampak dari kapal yang terdampar bisa diabaikan kecuali butuh waktu berminggu-minggu untuk mengapungkannya kembali,” katanya.

“Tapi itu (pengapungan kembali) sangat tidak mungkin dan ini akan berakhir dalam beberapa hari, maksimal.” Mike Schuler, editor senior situs berita pengiriman gcaptain.com, mengatakan tidak jelas apa yang persisnya terjadi.

Tetapi dia mencatat ada banyak kapal tunda yang dipindahkan ke tempat itu untuk membebaskan Ever Given. “Ada banyak kapal tunda tersedia, tapi butuh banyak tenaga memindahkan kapal sebesar itu. Jadwal pasang surut juga bisa ikut berperan karena kapal bisa terdampar di kanal.”

Sumber : 自由時報電子報, 民視新聞網 Formosa TV News network, Guardian, Taiwannews

Loading

You cannot copy content of this page