Viral! Dokter Lecehkan Wanita Lewat Konten Tiktok, Dikecam Netizen Indonesia

Beredar dan viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan seorang dokter membuat konten di Tiktok.

Dalam video itu, sang dokter menunjukkan persiapan melakukan pemeriksaan bukaan persalinan dan dianggap melecehkan perempuan.

Kini sang dokter terancam sanksi tegas dan membuat video permintaan maaf ke publik atas aksinya yang dinilai tak pantas.

Dokter yang ada dalam video itu dilaporkan adalah dokter Kevin Samuel. Dalam video berdurasi 15 detik itu, dokter Kevin mengenakan jas putih khas dokter dan mengalungkan stetoskop di lehernya.

Ia berperan sedang mendapatkan konsultasi dari bidan untuk mengecek seorang ibu yang hendak melahirkan.

“Dok Tolong Cek Pasien Ny.A udh pembukaan berapa…”.

Dokter Kevin kemudian melakukan pemeriksaan Vaginal Touche dengan ekspresi mengernyitkan mata, menggigit bibir bawah dan mengacungkan dua jari.

Vaginal Touche adalah pemeriksaan dalam dengan metode memasukkan dua jari pemeriksa (telunjuk danjari tengah) ke dalam vagina ibu untuk memeriksa pembukaan serviks atau leher rahim.

Ekspresi tersebut dinilai sebagai pelecehan terhadap perempuan. Video itu diunggah oleh dokter Kevin di akun Tiktok miliknya yang kini sudah hilang.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/4/2021), terkait video itu, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) mengecamnya. Kompaks meminta SIP dan keanggotaan IDI milik dokter Kevin dicabut.

Mereka menilai video itu melecehkan perempuan secara umum dan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus.

“Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus,” kata Kompaks dalam pernyataan resminya.

Selain itu, konten video tersebut juga dianggap telah melanggar Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) dan pelanggaran sumpah dokter.

Sementara itu, beberapa jam setelah video itu viral, dokter Kevin mengunggah video permintaan maaf.

Dalam videonya, ia meminta maaf atas video yang dibuatnya dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam membuat konten.

Sumber : Tribunnews.com, tvOneNews, Kompas

Loading

You cannot copy content of this page